Berita

Koordinator tim kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy/Net

Hukum

Kritik Pernyataan Febri Diansyah, Kuasa Hukum Bharada E: Tidak Manusiawi, Pembunuhan Terencana Dinilai Hanya sebagai Kekeliruan

KAMIS, 13 OKTOBER 2022 | 15:46 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pernyataan Febri Diansyah selaku tim kuasa hukum keluarga Ferdy Sambo menuai kritikan tajam dari kuasa hukum Bharada E. Bahkan pernyataan Febri dianggap tidak manusiawi.

Pasalnya, Ferdy menyatakan ada kekeliruan dalam peristiwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Koordinator tim kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy, menyayangkan sikap Ferdy Sambo melalui kuasa hukumnya yang masih saja berkelit dan tidak berempati dalam kasus pembunuhan Brigadir J.


Menurut Ronny, pihaknya tidak habis pikir kasus pembunuhan terhadap Brigadir J yang dilakukan secara terencana oleh Ferdy Sambo, sebagaimana yang diterangkan Bharada E, hanya sebagai sebuah kekeliruan. Seharusnya, Ferdy Sambo melalui kuasa hukumnya meminta maaf dan berempati.

Bahkan, Ronny menilai, melalui kuasa hukumnya justru Ferdy Sambo tetap bertahan agar terkesan menjadi “korban” dari peristiwa pembunuhan Brigadir J.

"Saya kira tidak etis dan tidak manusiawi ketika berpikir pembunuhan terencana ini dinilai hanya sebagai sebuah kekeliruan. Coba pikirkan perasaan keluarga korban," ujar Ronny dalam keterangannya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (13/10).

Sementara dari pihaknya, lanjut Ronny, Bharada E juga langsung menyampaikan permintaan maaf dan sungguh merasakan kesedihan keluarga korban Brigadir J.

"Makanya, keluarga klien kami pun secara khusus meminta maaf lewat tayangan sebuah televisi kepada keluarga korban Brigadir J untuk meminta maaf secara tulus. Beda dengan FS lewat kuasa hukumnya yang sampai sekarang bertahan dan malah membuat dirinya sebagai ‘korban’ dalam kasus ini," pungkas Ronny.

Sebelumnya, Febri Diansyah menyatakan kliennya mengakui ada sejumlah kekeliruan, usai peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir J.

"Ketika kami bicara dengan Bu Putri, ketika kami bicara dengan Pak Ferdy Sambo, mereka mengakui bahwa ada kekeliruan-kekeliruan memang yang terjadi di fase kedua ini. Namun, jangan sampai fase kedua ini kemudian membuat kita bias dan mencampuradukkan kebenaran yang terungkap pada fase berikutnya," kata Febri saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (12/10).

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya