Berita

Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang/Net

Dunia

Tertawakan Ide Kontroversial Elon Musk, PM Su Tseng-chang: Dia Tidak Paham Soal Taiwan

RABU, 12 OKTOBER 2022 | 08:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ide CEO Tesla Elon Musk agar Taiwan masuk ke dalam zona administrasi khusus China mendapat tanggapan dari Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang.

Ketika ditanya selama sesi interpelasi Legislatif Yuan pada Selasa (11/10) tentang masalah ini, Su tertawa, mengakui bahwa dia telah diminta untuk mengomentarinya oleh pers pada hari sebelumnya.

“Sejujurnya, saya tidak benar-benar ingin membicarakan hal ini," kata Su, seperti dikutip dari Taiwan Mews, Rabu (12/10).


“Musk adalah seorang pengusaha. Dia memiliki pabrik mobil besar di Shanghai sekarang. Dia telah mempromosikan berbagai hal tentang mobil listriknya. Kami tidak dalam posisi untuk mengkritik seorang pengusaha, pidatonya, dan ide-idenya," katanya.

“Secara keseluruhan, dia mungkin tidak mengerti Taiwan," tambah Su.

Perdana menteri kemudian mengatakan, para pebisnis dapat mengatakan satu hal pada suatu hari dan hal lain pada hari yang berbeda, sementara rekan-rekan mereka mungkin memiliki pendapat yang berbeda.

“Adapun Pak Musk, tentu saja, adalah pengusaha yang sukses, tetapi posisi, ucapan, atau gayanya, menurut saya, memiliki reputasinya sendiri. Berbagai pihak berkomentar panjang lebar. Sebagai pejabat eksekutif tertinggi Taiwan, tidak pantas bagi saya untuk mengkritik seorang pengusaha seperti dia," kata Su.

“Pernyataannya hanya mewakili pendapat pribadinya sendiri. Namun, dia benar-benar tidak mengerti Taiwan atau hubungan lintas selat. Saya pikir, (bobot) pidatonya jauh lebih sedikit daripada pidato presiden AS, perdana menteri Jepang, perdana menteri Inggris," tambah Su.

Musk menjadi perbincangan lantaran pernyataan kontroversialnya dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Financial Times yang dimuat pada Jumat pekan lalu.

Dalam wawancara tersebut Musk percaya bahwa Taiwan dan China bisa mencapai kesepakatan yang cukup enak, namun mungkin tidak akan membuat semua orang senang.

"Dan itu sangat mungkin terjadi, saya pikir pada kenyataannya mereka dapat memiliki peraturan atau kebijakan yang lebih lunak dari pada Hong Kong," kata Musk saat itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya