Berita

Ketua Fraksi PPP DPRD Kota Bengkulu, Ariyono Gumay/Net

Politik

Kritik Rencana Anggaran 140 M untuk Pembangunan Balaikota Bengkulu, Politikus PPP: Rakyat Butuh Penanganan Banjir Bukan Rumah Dinas

SELASA, 11 OKTOBER 2022 | 14:36 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Rencana penambahan anggaran untuk proyek balaikota tahap II sebesar Rp 70 miliar mendapat kritik keras dari Fraksi Persatuan Perjuangan (PPP) DPRD Kota Bengkulu. Sebab, yang harus jadi perhatian saat ini adalah kondisi masyarakat yang selalu cemas kebanjiran ketika hujan deras turun.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Fraksi PPP, Ariyono Gumay, pada rapat paripurna pandangan umum fraksi-fraksi terhadap nota keuangan rancangan perda terhadap APBD Kota Bengkulu tahun 2023, Senin (10/10).

Menurutnya, tahun 2022 ini saja proyek pembangunan tahap I balaikota beserta fasilitas lainnya sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp 70 miliar. Jika pada 2023 kembali diusulkan penambahan Rp70 miliar, artinya Pemkot sudah menghabiskan Rp 140 miliar hanya untuk sebuah rumah jabatan.


Hal tersebut dinilai tidak sejalan dengan slogan yang selama ini didengungkan oleh Walikota Helmi Hasan yakni APBD untuk rakyat.

"Kami bayar pajak bukan untuk sebuah rumah dinas. Masyarakat butuhnya penanganan banjir, tiap hujan deras warga kota cemas, sementara anggaran yang disiapkan malah tidak pantas. Pemerintah lebih memilih membangun proyek mubazir yang menghabiskan ratusan miliar ketimbang fokus infrastruktur dasar dan penanganan banjir," katanya kepada Kantor Berita RMOLBengkulu, Selasa (11/10).

Selain fokus penanganan banjir, PPP juga mendorong agar Pemkot memperhatikan peningkatan ekonomi masyarakat Kota Bengkulu yang masih dalam tahap transisi akibat pandemi Covid-19.

"Kami minta Pemkot agar membuat kajian akademis dengan mempertimbangkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat dalam membuat perencanaan program. Jangan malah menjalankan proyek dengan anggaran besar tapi tidak bermanfaat bagi masyarakat sama sekali," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Walikota, Dedy Wahyudi, menanggapi santai kritikan dari Fraksi PPP. Menurutnya pandangan fraksi ini memang sangat dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan untuk menjalan program kerja ke depan.

"Nanti akan dibahas bersama, kalau ada pihak yang menolak itu wajar-wajar saja," ujarnya singkat.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya