Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kapal yang Ditumpangi Terbalik, 76 Warga Nigeria Tewas Tenggelam

SELASA, 11 OKTOBER 2022 | 13:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL. Sebanyak 76 dari sekitar 85 penumpang sebuah kapal yang terbalik di sungai yang sedang meluap di Nigeria dilaporkan tewas tenggelam.

Presiden Muhammadu Buhari dalam pernyataannya mengkonfirmasi kejadian tersebut.
"Hampir semua orang di atas kapal tewas ketika terbalik di sungai yang meluap di negara bagian Anambra Nigeria," kata Buhari, seperti dikutip dari Africa News, Selasa (11/10).


Diperkirakan ada 85 orang menaiki perahu yang kelebihan muatan pada hari Jumat ketika banjir di Sungai Niger menyebabkannya terbalik.

"Kapal itu dilaporkan membawa 85 orang terbalik menyusul meningkatnya banjir di wilayah negara bagian Ogbaru, dengan layanan darurat mengonfirmasi jumlah korban tewas 76," kata Buhari.

Presiden kemudian mengarahkan layanan darurat untuk memberikan bantuan kepada para korban.

"Saya berdoa untuk ketenangan jiwa almarhum dan untuk keselamatan semua orang, serta kesejahteraan anggota keluarga korban kecelakaan tragis ini," ujannya.

Sebelumnya pada hari Minggu, layanan darurat mengatakan kenaikan permukaan air menghambat upaya penyelamatan.

"Ketinggian air sangat tinggi dan terlalu berisiko untuk operasi pencarian dan penyelamatan yang lancar," kata Thickman Tanimu, koordinator tenggara Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA).

Tanimu mengatakan banjir itu adalah yang terburuk di negara itu dalam beberapa tahun, dengan tingkat air sekitar sepersepuluh lebih tinggi dari satu dekade lalu.

Gubernur negara bagian Anambra Charles Soludo mendesak penduduk di daerah yang dilanda banjir untuk segera pindah, sambil menambahkan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak bencana.

"Perkembangan ini masih mengejutkan pemerintah dan orang-orang baik dari Negara Bagian Anambra. Saya bersimpati dengan keluarga orang-orang yang terlibat," kata Soludo dalam sebuah pernyataan.

Kecelakaan kapal kerap kali terjadi di Nigeria. Penyebabnya mulai dari kelebihan muatan, kecepatan tinggi, perawatan yang buruk, dan pengabaian aturan navigasi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya