Berita

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwarta saat melakukan kegiatan kampanye dan sosialisasi pendidikan antikorupsi kepada civitas akademika Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) Bintaro/Net

Hukum

KPK Ajak Civitas Akademika Berperan Bebaskan Dunia Pendidikan dari Korupsi

MINGGU, 09 OKTOBER 2022 | 09:36 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Korupsi di bidang pendidikan masih menjadi momok yang memprihatinkan. Untuk itu, guna mengefektifkan upaya pencegahan korupsi di lingkungan civitas akademika, maka diharapkan mahasiswa dan dosen turut menyebarkan nilai-nilai antikorupsi.

Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwarta saat melakukan kegiatan kampanye dan sosialisasi pendidikan antikorupsi kepada civitas akademika Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) Bintaro, Tangerang Selatan dalam rangkaian program kampanye antikorupsi melalui Roadshow Bus KPK yang berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (7/10) hingga Minggu (9/10).

Saat memberikan kuliah umum di UPJ dengan "Peran Generasi Muda dalam Mewujudkan Masyarakat Antikorupsi", Alex mengatakan, adanya korupsi di sektor pendidikan menjadi keprihatinan bersama. Padahal, dunia pendidikan adalah hal yang fundamental untuk mendidik, membangun, membentuk karakter dan intelektual seseorang, untuk bekal di masa depannya kelak.


"Korupsi di bidang pendidikan masih menjadi momok yang memprihatinkan, mulai dari proses rekrutmennya, sistem pendidikan kita, hingga kebiasaan-kebiasaan kurang baik seperti menyontek, tidak disiplin, dan sebagainya, yang minim pengajaran akan nilai integritas," ujar Alexander seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/10).

KPK sebagai salah satu lembaga penegak hukum di Indonesia yang lahir di era reformasi kata Alex, memiliki kewenangan dalam memberantas korupsi. Pemberantasan korupsi bukan saja melalui penindakan, namun juga melalui upaya pencegahan dan pendidikan antikorupsi.

"Upaya penindakan itu sebenarnya upaya terakhir, dalam dunia hukum itu namanya ultimum remedium. Nah untuk upaya awalnya adalah dengan melakukan pencegahan dan pendidikan antikorupsi agar seseorang tidak tergoda untuk berbuat korupsi," kata Alex.

Menurut Alexander, upaya pencegahan dan pendidikan antikorupsi perlu disebarkan sejak dini dan lingkungan terdekat. Misalnya, pendidikan antikorupsi kepada anak-anak PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Mahasiswa.

Kemudian, pendidikan antikorupsi diajarkan dari lingkungan terdekat seperti rumah, lingkungan kerja dan juga masyarakat luas. Agar lebih efektif, kata Alex, semua pihak, seluruh elemen masyarakat harus terlibat dalam upaya pencegahan dan pendidikan antikorupsi, termasuk mahasiswa dan dosen.

"Saya berharap generasi muda Indonesia dapat menikmati pendidikan tinggi dan untuk mencapai tujuan itu, pendidikan kita harus terbebas dari korupsi. Guna mengefektifkan upaya pencegahan korupsi di lingkungan sivitas akademika, maka saya harap juga para mahasiswa dan dosen turut menyebarkan nilai-nilai antikorupsi, sebagai bekal calon memimpin kelak, dan sebagai bekal peran masing-masing di lingkungan keluarga, kampus dan masyarakat," harap Alex.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya