Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kronologi Pembantaian di Pusat Penitipan Anak Thailand: Anak-anak Ditembak Saat Tidur Siang

JUMAT, 07 OKTOBER 2022 | 07:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Hari Kamis (6/10) menjadi salah satu hari paling gelap dan mengerikan dalam sejarah Thailand. Puluhan anak yang sedang berbaring tidur setelah makan siang di pusat penitipan anak menjadi korban pembantaian seorang pria bersenjata.

Pembantaian berawal ketika seorang mantan polisi memasuki Pusat Pengembangan Anak Uthai Sawan di provinsi Nong Bua Lam Phu. Menembak dan menikam puluhan korban di sana.

Setidaknya 36 orang tewas akibat tembakannya. Di antara yang tewas adalah 21 anak laki-laki dan tiga perempuan.
Biro Investigasi Pusat (CIB) Thailand mengidentifikasi pelaku sebagai mantan perwira polisi bernama Panya Khamrab.  Sampai saat ini, polisi belum berhasil mengetahui motifnya. Diduga pelaku mengalamk stress setelah dipecat pada Juni lalu karena kasus narkoba.

Biro Investigasi Pusat (CIB) Thailand mengidentifikasi pelaku sebagai mantan perwira polisi bernama Panya Khamrab.  Sampai saat ini, polisi belum berhasil mengetahui motifnya. Diduga pelaku mengalamk stress setelah dipecat pada Juni lalu karena kasus narkoba.

Penyelidik mengatakan Panya memulai harinya di kota Uthai Sawan. Jaraknya 500 kilometer timur laut Bangkok dekat Sungai Mekong, yang merupakan bagian dari perbatasan Thailand dengan Laos.

Di pagi hari, dia pergi ke pengadilan setempat untuk mendengar kabar terbaru tentang kasus narkobanya. Namun, pengadilan memintanya kembali keesokan harinya.

Kepala Polisi Damrongsak mengatakan, Panya meninggalkan gedung pengadilan dan pergi ke Pusat Pengembangan Anak Uthai Sawan terdekat sambil membawa senjata dan mengomel.

"Dia sudah stres, dan ketika dia tidak dapat menemukan anaknya, dia semakin stres dan mulai menembak," kata perwakilan polisi Paisal Luesomboon kepada media ThaiPBS.

Seorang saksi berkata: “Ini benar-benar mengejutkan. Kami sangat takut dan berlari untuk bersembunyi begitu kami tahu itu adalah penembakan. Begitu banyak anak yang terbunuh.”

Setelah melakukan serangan di pusat penitipan anak, Panya melarikan diri dengan mengemudi kendaraan.  

Usai kejadian, sejumlah orangtua yang ketakutan berlari ke gedung satu lantai untuk mencari tahu apakah orang yang mereka cintai selamat.

Kepala Sekolah di penitipan anak, Nanticha Panchum, mengatakan, pelaku memiliki anak yang juga bersekolah di tempat itu.  Saat pelaku muncul di sekolah sebelum melakukan penembakan, ia mencari anaknya. Ia menjadi sangat marah saat tidak menemukan anaknya, yang selama sebulan tidak hadir di sekolah itu.

Pelaku biasanya mengantar anaknya. Ia adalah pria yang riang, sopan, dan sedikit cerewet.

Kepala sekolah mengatakan, di hari itu hanya 20 siswa yang hadir dari yang biasanya berjumlah 90-an anak. Penyebabnya antara lain  cuaca buruk dan bus sekolah rusak.

Polisi dalam keterangannya usai kejadian, pelaku yang dipecat dari kepolisian karena kepemilikan metamfetamin, sempat membunuh beberapa orang saat melarikan diri. Pelaku juga membunh isteri dan anaknya saat ia tiba di rumah, lalu menembak dirinya sendiri.

Metamfetamin populer di seluruh Thailand dan dikenal sebagai "ya baa" atau obat gila. Mereka sangat adiktif, obat-obatan yang diproduksi secara ilegal yang dapat menyebabkan halusinasi, paranoia dan ketakutan akan penganiayaan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya