Khamenei: Amerika dan Israel Dalangi Kerusuhan Iran dengan Dalih Protes Kematian Mahsa Amini

Amerika Serikat dan Israel menjadi dalang kerusuhan yang baru-baru ini terjadi di Iran sebagai buntut dari aksi protes kematian Mahsa Amini.

Tudingan itu disampaikan Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam pernyataannya pada Senin (3/10) waktu setempat.

Berbicara pada upacara kelulusan militer di ibukota, Khamenei mengatakan bahwa protes yang terjadi sudah direncanakan dan tidak dilakukan oleh orang Iran sendiri melainkan oleh dua negara yang jadi musuh bebuyutannya itu.

"Saya katakan dengan jelas bahwa gangguan dan ketidakamanan ini dirancang oleh Amerika dan rezim Zionis,"  kata Khamenei dalam pidatonya, seperti dikutip dari AFP.

Ini adalah pertama kalinya dia berbicara tentang protes yang melanda seluruh negeri setelah kematian Amini yang meninggal saat berada dalam tahanan polisi.

Khamenei mengatakan dia merasa "patah hati" dengan kematian Amini, yang memicu demonstrasi anti-rezim di semua provinsi.

"Para pengunjuk rasa menggunakan kematiannya sebagai alasan untuk turun ke jalan," katanya. Menurutnya, para pemberontak itu juga akan menemukan alasan lain untuk berdemonstrasi menentang rezim seandainya pun tak ada kasus Amini.

Dia juga menuduh pengunjuk rasa membakar Alquran dan menyerang masjid.

Iran dilanda protes besar-besaran menyusul kematian Mahsa Amini yang dipenjara setelah Polisi Moral menangkapnya karena tidak mengenkan jilbabnya dengan benar. Para pendemo menuduh aparat melakukan kekerasan terhadap Amini, yang telah dibantah oleh pemerintah Iran.

Aksi protes meluas hingga berujung pada kerusuhan massal yang menewaskan puluhan orang. Ini juga menggaungkan kecaman dari dunia internasional.