Di Tengah Isu Kudeta Terhadap Xi Jinping, PKC Rilis Nama-nama Delegasi Kongres ke-20

Partai Komunis China (PKC) merilis jumlah delegasi terpilih untuk menghadiri Kongres Nasional ke-20 mereka pada 16 Oktober mendatang.

Menurut pernyataan resmi partai yang dirilis Minggu (25/9), ada sebanyak 2.296 delegasi terpilih yang akan menghadiri kongres yang aka digelar di Kota Beijing tersebut.

"Kelayakan delegasi akan diverifikasi oleh komite peninjau khusus sebelum mereka menghadiri kongres mendatang," menurut pernyataan itu, seperti dikutip dari Xinhua, Senin (26/9).

"Delegasi dipilih mengikuti konstitusi Partai dan sesuai dengan persyaratan Komite Sentral PKC," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa prosesnya mengikuti kepemimpinan partai yang dikombinasikan dengan demokrasi.

Pernyataan tersebut menambahkan bahwa delegasi yang akan hadir terdiri dari anggota PKC terkemuka yang berkualifikasi tinggi secara ideologis dan politik, memiliki pekerjaan dan gaya hidup yang baik, kompeten dalam membahas urusan negara, dan telah membuat prestasi luar biasa dalam pekerjaan mereka.

"Struktur delegasi telah memenuhi persyaratan proporsi Komite Sentral PKC, dan anggota PKC terwakili dengan baik," kata pernyataan itu.

"Delegasi tersebut tidak hanya mencakup para pemimpin Partai, tetapi juga anggota PKC akar rumput, dan beberapa dari mereka berasal dari kelompok etnis minoritas," lanjutnya.

Selain itu dikatakan pula bahwa mereka berasal dari berbagai bidang, termasuk ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertahanan nasional, politik dan sektor peradilan, pendidikan, publisitas, budaya, perawatan kesehatan, olahraga dan administrasi sosial.

Selama kongres yang akan datang, para delegasi akan mendengarkan dan membahas laporan dari Komite Sentral PKC ke-19 dan membahas laporan dari Komisi Pusat Inspeksi Disiplin CPC ke-19. Para delegasi akan menyampaikan pendapat dan tuntutan anggota partai dan masyarakat umum, membahas dan memutuskan isu-isu utama Partai, dan memilih Komite Pusat PKC yang baru.

Rilis nama-nama delegasi datang di saat rumor kudeta terhadap Presiden China sekaligus Sekretaris Jenderal PKC, Xi Jinping menguat di media sosial.