Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Perempuan Iran Meninggal Dunia Setelah Ditahan karena Tidak Pakai Hijab

SABTU, 17 SEPTEMBER 2022 | 08:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Nasib nahas dialami seorang wanita muda di Iran yang meninggal setelah mengalami koma usai ditahan polisi moral yang menegakkan aturan jilbab ketat Iran, sebuah kasus yang telah memicu protes di media sosial.

Kematian korban, Mahsa Amini, pertama kali diungkap pamannya dalam sebuah pernyataan pada Jumat (16/9) waktu setempat.

Pamannya mengatakan bahwa keponakannya yang berusia 22 tahun itu telah meninggal setelah dibawa ke rumah sakit pasca penahanannya di kantor polisi moral.


TV pemerintah mengkonfirmasi kematiannya dalam teks berita bergulir tanpa memberikan rincian.

"Polisi mengatakan Amini menderita serangan jantung setelah dibawa ke penahanan untuk dididik," kata televisi pemerintah, menyangkal tuduhan bahwa Amimi dipukuli, seperti dikutip dari Reuters.

Kementerian Dalam Negeri Iran dan jaksa Teheran meluncurkan penyelidikan atas kasus tersebut menyusul perintah dari Presiden Ebrahim Raisi.

Selama beberapa bulan terakhir, aktivis hak-hak Iran telah menyerukan penolakan mereka atas hukuman terhadap perempuan yang tidak berhijab,  yang menempatkan mereka pada risiko penangkapan, karena pihak berwenang garis keras bekerja untuk menindak perilaku yang dianggap tidak bermoral.

Menyusul seruan untuk protes anti-hijab, video yang diposting di media sosial menunjukkan kasus-kasus yang tampaknya merupakan tindakan berat oleh unit polisi moral terhadap wanita yang telah melepas penutup kepala mereka.

Pada hari Jumat, politisi reformis Mahmoud Sadeghi, seorang mantan anggota parlemen, meminta pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk berbicara atas kasus Amini.

“Apa yang dikatakan pemimpin tertinggi, yang secara sah mencela polisi AS atas kematian George Floyd, tentang perlakuan polisi Iran terhadap Mahsa Amini?” cuit Sadeghi di Twitter.

Pernyataan Sadeghi merujuk pada komentar Khamenei tahun 2020, mengatakan pembunuhan Floyd dalam tahanan polisi telah mengungkap “sifat sejati” para pemimpin AS.

Di bawah hukum Iran, wanita diwajibkan untuk menutupi rambut mereka dan mengenakan pakaian panjang yang longgar untuk menyamarkan bentuk tubuh mereka. Mereka yang melanggar undang-undang ini menghadapi teguran publik, denda atau penangkapan.

Puluhan tahun setelah revolusi 1979, penguasa ulama masih berjuang untuk menegakkan hukum tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya