Berita

Menteri Pertahanan Jepang Hamada Yasukazu bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Pentagon pada 14 September 2022/Net

Dunia

Kutuk Tindakan Agresif China di Selat Taiwan, Jepang-AS Bahas Rudal Jarak Jauh untuk Melawan

SABTU, 17 SEPTEMBER 2022 | 07:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Persoalan Taiwan menjadi salah satu fokus diskusi dalam pertemuan tatap muka Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada baru-baru ini.

Hamada berada di Washington  dalam agendanya bertemu Austin. Pentagon mengatakan, kedua menteri bertukar pandangan tentang berbagai masalah keamanan regional yang terkait dengan aliansi AS-Jepang, termasuk tindakan agresif China di Taiwan dan kawasan Asia-Pasifik.

Itu adalah pertemuan pertama mereka sejak Hamada menjabat bulan lalu.


“Mereka mengkonfirmasi tujuan bersama mereka untuk memodernisasi aliansi AS-Jepang, meningkatkan pencegahan terintegrasi, dan lebih lanjut bekerja sama dengan mitra yang berpikiran sama untuk memastikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” menurut pengumuman Pentagon tentang pertemuan tersebut.

Hamada dan Austin juga mengutuk keras penembakan rudal balistik China ke zona ekonomi eksklusif Jepang awal bulan lalu.

The Diplomat
pada Jumat (16/) menulis, Jepang dikelilingi oleh tetangga yang bersenjata nuklir yang semakin tidak ramah, yaitu Korea Utara, China, dan Rusia. Dengan latar belakang itu, ada kekhawatiran Jepang tidak bisa lagi mempertahankan diri dengan hanya mencegat rudal yang masuk.

Hamada menyatakan bahwa Jepang sedang mempertimbangkan "kemampuan serangan balik” untuk memperkuat kemampuan pertahanannya sebagai bagian dari Strategi Keamanan Nasional yang direvisi.

Selama pertemuan 90 menit, Austin menyatakan dukungan kuat AS untuk rencana Jepang itu.

Dia menyatakan bahwa perilaku koersif China di Selat Taiwan dan perairan di sekitar Jepang adalah provokatif, merusak stabilitas dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Austin menanggapi posiif rencana itu. "Komitmen Washington yang tak tergoyahkan untuk membela Jepang," kata Austin.

Kedua pejabat itu menegaskan kembali pentingnya memastikan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, kata pernyataan itu.

Pernyataan itu juga meyebutkan bahwa baik Austin maupun Hamada menyambut baik rencana untuk menjadikan Jepang tuan rumah pesawat pengintai MQ-9 AS yang akan ditempatkan di pangkalan militer Jepang di Prefektur Kagoshima untuk meningkatkan kemampuan aliansi dalam operasi intelijen, pengawasan dan pengintaian.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya