Berita

Aksi penolakan kenaikan BBM oleh politisi dan kader PKS Kota Bogor/RMOLJabar

Politik

Aksi Penolakan Makin Marak, PKS Kota Bogor Optimistis Kenaikan Harga BBM Bisa Dibatalkan

KAMIS, 15 SEPTEMBER 2022 | 07:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Aksi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi terus digaungkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Seperti dilakukan puluhan politisi dan kader PKS di DPD PKS Kota Bogor yang turun ke jalan melakukan aksi penolakan kenaikan BBM di sejumlah titik di Kota Bogor.

Ditemui usai reses, anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi PKS, Sri Kusnaeni menuturkan, sejak awal diumumkan kenaikan BBM oleh pemerintah, PKS sudah  berkali-kali menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah untuk tidak menaikan BBM. Sebab, momentum menaikkan BBM dinilai tidak tepat.

Ia menduga, menaikkan BBM itu adalah untuk mendukung kepentingan pemerintah dalam mencari dana untuk menutupi pembangunan ibukota negara baru (IKN) dan juga diduga untuk kereta cepat. Namun tanpa melihat kebutuhan masyarakat yang saat ini betul-betul dalam kondisi sangat terpuruk, karena pandemi Covid-19.


"Saat ini ekonomi belum sepenuhnya pulih. Kalau BBM naik, otomatis bahan-bahan yang lain ikut naik, inflasi naik. Artinya ini masyarakat akan tambah sulit, akan tambah susah," ungkap Sri Kusnaeni saat reses di Dapilnya Kecamatan Bogor Selatan, Rabu (14/9).

Kemudian, Sri menuturkan, aksi penolakan kenaikan BBM dengan cara turun ke jalan yang dilakukan pada Sabtu (10/9) itu, karena proses politik yang sebelumnya melalui forum-forum di DPR, forum-forum rapat dan lain sebagainya dinilai kurang efektif.

Apalagi, tekanan masyarakat saat ini sangat kuat dalam menyuarakan penolakan. Maka PKS mengajak warga untuk bersama-sama berjuang agar nantinya dapat mengubah sebuah keputusan atau kebijakan pemerintah.

"Kita berharap masyarakat yang memang benar-benar sangat dirugikan dengan kenaikan BBM, ayo bersama-sama PKS berjuang dengan melakukan tekanan kepada pemerintah," tegasnya.

Sri juga menyadari, kenaikan BBM itu sudah menjadi keputusan pemerintah pusat. Tetapi, kalau di daerah ramai menyuarakan penolakan kenaikan BBM, dirinya meyakini pemerintah akan berpikir ulang dan berharap keputusan tersebut bisa dibatalkan.

"Kita selalu optimis dan kita berharap keputusan pemerintah bisa dibatalkan," tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya