Berita

Marlan Ifantri Lase/Repro

Politik

Beban Baru Kenaikan Harga BBM, SPI Singgung Kartu Tani Pemerintah Tidak Dirasakan Semua Petani

RABU, 14 SEPTEMBER 2022 | 21:16 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dapat membuat petani semakin tercekik lehernya. Serikat Petani Indonesia (SPI) mengungkapkan, selain soal harga BBM juga ada masalah soal Kartu Tani yang tidak merata dirasakan manfaatnya oleh petani Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Marlan Ifantri Lase selaku petani yang tergabung dalam SPI dalam acara diskusi publik bertajuk "BBM Naik, Rakyat Menjerit" yang diselenggarakan oleh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube FNN TV pada Rabu (14/9).

Marlan mengatakan, banyak persoalan yang dihadapi oleh petani sebelum adanya kenaikan harga BBM. Sehingga, dengan adanya kenaikan harga BBM membuat petani semakin kesulitan.

"SPI sendiri sangat menolak terkait kenaikan BBM ini. Karena dalam situasi normal saja, kami menghadapi beban berat, apalagi dengan kenaikan BBM," ujar Marlan.

Marlan mengatakan, petani seharusnya mendapatkan perlindungan dari pemerintah. Seperti jaminan alat produksi, sistem produksi, hingga jaminan harga.

"Ini masalahnya gak ada. Saya saja sendiri dalam situasi normal kurang dari satu hektare (tanah yang digarap) saya menghadapi kesulitan," ungkapnya.

Marlan lantas menyebut bahwa biaya produksi para petani sekitar 70-80 persen dari penghasilan yang didapat. Di mana, Marlan yang menanam jagung bisa melakukan panen selama 4-6 bulan sekali dengan kapasitas panen sebanyak dua ton.

"Ya itu bisa sampai 9 juta. Itu kan 4-6 bulan. Biaya makan kita, biaya produksi, belum pupuk, biaya makan kita selama enam bulan itu, biaya listrik, biaya sekolah, biaya kesehatan kalau kita menghadapi ya semua habis di situ," terangnya.

Bahkan, lanjutnya, tak sedikit petani yang berutang ke tengkulak yang mengakibatkan harga jual ditentukan oleh tengkulak.

Usai menjelaskan itu, Marlan kemudian menyinggung soal program perlindungan petani dari pemerintah berupa Kartu Tani yang tidak merata didapat oleh petani di Indonesia.

"Kartu Tani itu hanya untuk petani-petani yang tergabung dalam kelompok tani (Poktan) atau Gapoktan. Nah Gapoktan atau Poktan itu kan hanya kelompok yang dibentuk oleh dinas-dinas pertanian atau yang dibentuk oleh pemerintah," urainya.

"Sedangkan kita yang memang inisiatif membentuk serikat-serikat berkumpul itu tidak terfasilitasi untuk itu. Nah itu yang kita tuntut dari Menteri," pungkas Marlan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya