Berita

Legislator PKS saat ekpresikan penolakan kenaikan harga BBM di rapat paripurna DPR/Repro

Politik

Masyarakat Makin Terpuruk, Wajar PKS Tolak Kenaikan Harga BBM

KAMIS, 08 SEPTEMBER 2022 | 05:12 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak kenaikan harga BBM bersubsidi lantaran APBN terbebani cukup besar dan dana subsidi tersebut dialihkan ke program bantuan langsung tunai (BLT).

Pengamat poiltik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menuturkan, PKS menolak keras kenaikan harga BBM tampaknya didasari kondisi objektif masyarakat yang masih terpuruk.

"Karena itu, sangat wajar kalau PKS sebagai partai politk menolak kebijakan menaikan BBM yang dinilai merugikan rakyat. Sudah menjadi tugas partai politik membela rakyat, apalagi saat masih terpuruk,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/9).

Jamiluddin berpendapat, pemerintah seharusnya juga dapat mengetatkan penggunaan anggaran perjalanan semua ASN dan pejabat lembaga tinggi negara.

Artinya, seharusnya pemerintah memperketat anggaran perjalanan keluar negeri dan anggaran belanja yang tidak penting untuk dimasukkan ke dalam rancangan kegiatan dan anggaran (RKA) kementerian / lembaga.

Menurut mantan Dekan Fikom IISIP ini, alokasi anggaran perjalanan ini sangat besar aehingga dapat menambal kekurangan anggaran subsidi BBM.

Bagi Jamiludin, hal itu dapat dimulai dari Jokowi. Perjalanan ke daerah yang hanya untuk menyerahkan bantuan sosial dan sertifikat tanah tak perlu lagi dilakukan Jokowi.

Dalam pandangan Jamiludin, Jokowi cukup menyerahkan tugasnya ke pejabat setempat.

"Begitu juga kegiatan-kegiatan seremonial saatnya ditiadakan. Presiden tidak perlu ke daerah hanya untuk meresmikan jembatan dan jalan. Aktivitas seperti ini cukup besar mengeluarkan anggaran,” tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya