Berita

Presiden RI, Joko Widodo/Ist

Politik

Jokowi dan Semua Parpol yang Setuju Kenaikan BBM Akan Ditinggal Masyarakat

SELASA, 06 SEPTEMBER 2022 | 08:20 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Reputasi Presiden Joko Widodo dan semua partai politik (parpol) yang mendukung kenaikan harga BBMdinilai akan merosot. Bahkan bisa ditinggal oleh masyarakat dan basis konstituen masing-masing.

Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto mengatakan, pemerintahan Jokowi selalu membuat kontradiksi dalam setiap kebijakan.

Seperti berbagai alasan dan pembenaran yang disampaikan guna menaikkan harga BBM, dan volume penggunan BBM tersebut oleh masyarakat dan angkutan barang adalah yang paling besar .


"Propaganda mereka dengan bahasa 'subsidi' dan 'beban negara' jelas sangat tendensius dan berkonotasi bahwa kebutuhan rakyat adalah hal yang mengganggu keuangan pemerintah," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/9).

"Lalu mengapa kebijakan pemerintah yang lain yang diputuskan oleh akibat tidak cermatnya pemerintah dalam kebijakan yang dapat merugikan pemerintah juga tidak dijadikan alasan? Dalam tahap ini pemerintah misleading," imbuhnya.

Opsi menaikkan harga BBM dengan dalih penghematan APBN, lanjut Satyo, adalah kebijakan yang inkonsistensi. Karena di sisi lain, pemerintah justru melonggarkan pajak kendaraan baru.

"Lalu tidak terlihat pengetatan anggaran operasional pemerintah dalam hal kegiatan Kementerian dan Lembaga Negara, bahkan menambah pos anggaran baru untuk posisi wakil menteri," jelas Satyo.

Padahal, dampak kenaikan harga BBM juga bukan hanya bakal menyasar kelompok miskin, tapi juga kelas menengah dan sektor usaha UMKM, bahkan sektor industri.

"Keputusan menaikkan BBM itu berisiko besar, tidak sebanding dengan tujuan penghematan dengan jalan menaikkan harga BBM. Reputasi Jokowi beserta semua parpol yang setuju dan mendukung kenaikan harga BBM akan memiliki risiko dan potensi 'ditinggal' oleh para masyarakat pada basis konstituen mereka masing-masing," pungkas Satyo.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Pernyataan Ferry Irwandi Sangat Tidak Etis dan Berbahaya

Minggu, 07 Desember 2025 | 23:55

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Dinas LH Harus Bertanggung Jawab Buntut Sopir Truk Meninggal Kelelahan

Senin, 08 Desember 2025 | 14:12

Taiwan dan Omega Taiyo Bersinergi Perkuat Manufaktur Cerdas Indonesia

Senin, 08 Desember 2025 | 14:12

Prabowo Tambah Anggaran Bencana Provinsi Rp20 M dan Kabupaten Rp4 M

Senin, 08 Desember 2025 | 13:57

KPK Ngaku Miliki Kajian soal Dugaan Illegal Logging di Sumatera

Senin, 08 Desember 2025 | 13:56

Menyingkap Sisi Politik di Balik Kenaikan Harga Beras

Senin, 08 Desember 2025 | 13:45

Cek Tanggul

Senin, 08 Desember 2025 | 13:38

PKB Seleksi Calon Ketua DPW Lewat Tes Berlapis

Senin, 08 Desember 2025 | 13:30

100 Musisi Gelar Konser Amal untuk Sumatera

Senin, 08 Desember 2025 | 13:28

KPK Digugat Gegara Bobby Nasution

Senin, 08 Desember 2025 | 13:23

VinFast Gelontorkan Rp8,3 Triliun Bangun Pabrik Baru

Senin, 08 Desember 2025 | 13:22

Selengkapnya