Berita

Puan Maharani/Net

Politik

PDIP Seakan Restui Kenaikan BBM, Pengamat: Bisa Ganggu Dukungan ke Puan Maharani

SENIN, 05 SEPTEMBER 2022 | 22:07 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kenaikan harga BBM dianggap akan mengganggu keterpilihan Puan Maharani jika maju bertarung di Pilpres 2024. Mengingat, Puan berasal dari PDI Perjuangan, partai yang sering mengklaim sebagai partainya "wong cilik" namun dalam situasi saat ini tidak lantang menolak kenaikan harga BBM.

Demikian pendapat Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto soal pasifnya PDIP terhadap kebijakan Jokowi menaikan harga BBM subsidi.

"Akan sangat terganggu," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/9).

Satyo menilai, pemerintahan Joko Widodo selalu membuat kontradiksi dalam setiap kebijakan. Hal terakhir adalah, terkait berbagai alasan dan pembenaran yang disampaikan guna menaikkan harga BBM. Padahal, BBM adalah jenis yang paling besar volumenya yang digunakan oleh masyarakat dan angkutan barang.

"Propaganda mereka dengan bahasa 'subsidi' dan 'beban negara' jelas sangat tendensius dan berkonotasi bahwa kebutuhan rakyat adalah hal yang mengganggu keuangan pemerintah, lalu mengapa kebijakan pemerintah yang lain yamg diputuskan oleh akibat tidak cermatnya pemerintah dalam kebijakan yamg dapat merugikan pemerintah juga tidak dijadikan alasan? dalam tahap ini pemerintah miss leading," jelas Satyo.

Satyo lantas menyoroti soal sikap PDIP yang kerap kali mengklaim sebagai partai "wong cilik", namun tidak lantang menolak kenaikan harga BBM.

Sikap tersebut kata Satyo, dapat mempengaruhi dukungan masyarakat terhadap Puan yang berasal dari PDIP pada Pemilu 2024 nanti. Apalagi, peluang Puan berpasangan dengan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra sangat besar setelah pertemuan kemarin.

Padahal, kata Satyo, PDIP bisa memanfaatkan momentum saat ini dengan cara menolak kenaikan harga BBM secara lantang dan menegur Presiden Joko Widodo yang merupakan kadernya yang diusung dalam dua Pilpres terakhir.

"Peluang koalisi PDIP-Gerindra sangat terbuka gabungan PDIP-Gerindra sudah lebih dari cukup untuk mereka mengusung pasangan capres, sebab gabungan suara mereka sekira 34 persen melebihi batas minimal presidential Threshold," pungkas Satyo.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya