Berita

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto/Net

Politik

Kata Hasto Ada Sosok Minim Prestasi Gunakan Politik Identitas, Nyindir Prabowo?

SABTU, 03 SEPTEMBER 2022 | 19:52 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bahwa politik identitas dimainkan oleh pihak yang minim prestasi dianggap menyindir tokoh politik tertentu.

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul, menangkap pernyataan Hasto tersebut ditujukan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

“Maksudnya Hasto mungkin Prabowo Subianto,” kata Adib kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (3/9).


Sebab, dalam pandangan Adib, Menteri Pertahanan itu selama ini dikenal kerap memakai isu agama dalam setiap kontestasi politik. Sebut saja, pada Pilpres 2014 dan 2019 yang lalu di mana kubu Prabowo menghimpun simpul-simpul agama untuk kepentingan elektoral.

“Setelah masuk ke dalam kabinet Jokowi, pola Prabowo juga masih sama, mendatangi ulama-ulama berpengaruh, inilah yang bagi saya politik identitas tengah dimainkan Prabowo,” ujar Adib.

Dari sisi prestasi dan karya, Adib melihat belum nyata, meskipun Prabowo telah diberikan amanah untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Misalnya masih timbulnya ancaman-ancaman fisik nyata yang menganggu kedaulatan NKRI selama ini.

Hal senada juga dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah. Menurutnya, pernyataan Hasto ini dimungkinkan menyasar para rival politik PDIP.

“Hasto mungkin secara personal menyasar rivalnya, bisa Prabowo, Anies Baswedan, dan lainnya,” kata Dedi.

Namun, Dedi menyayangkan Hasto menafikan bahwa isu politik identitas juga dimainkan oleh kelompoknya sendiri.

Hasto, lanjut Dedi, secara sengaja promosikan isu identitas kembali mengemuka dengan menyisipkan kelompok lain. Padahal, jika benar Hasto tak ingin ada isu identitas, ia tak seharusnya memulainya.

“Isu identitas itu subyektif, bisa muncul di mana saja, karena ia bagian dari imbas sistem elektoral yang kita pilih. Bawaslu sekalipun gagal menjamin adanya batasan tema kampanye,” demikian Dedi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya