Berita

Perusahaan energi utama Ukraina, Naftogaz/Net

Dunia

Ukraina Ingin Gantikan Rusia Jadi Pemasok Energi Eropa, Pengamat: Sangat Mustahil

SABTU, 03 SEPTEMBER 2022 | 17:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di tengah krisis energi yang melanda Eropa akibat sanksi terhadap Moskow, muncul sebuah rencana dari perusahaan energi utama Ukraina Naftogaz untuk menggantikan peran Rusia memasok gas alam ke negara-negara di benua itu.

CEO Naftogaz, Yuriy Vitrenko, mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaannya bermaksud untuk meningkatkan produksi gas alam dan beralih ke energi alternatif, dan mengumpulkan bahan bakar yang cukup untuk memasok Uni Eropa selama heating season tahun depan.

Menurut Vitrenko, Ukraina dapat menghasilkan cukup gas untuk menggantikan pasokan Rusia jika menarik investasi dan teknologi dari mitra Barat.


“Kami sedang mengerjakan beberapa proyek baru yang benar-benar dapat memperluas produksi di Ukraina secara signifikan �" sebesar 10 hingga 30 persen,” katanya, seraya mencatat bahwa perusahaannya sedang menjajaki teknologi pengeboran serpih dan horizontal untuk meningkatkan produksi.

Vitrenko juga mengatakan bahwa Naftogaz saat ini sedang mencari cara untuk mengubah pembangkit listrik berbahan bakar gas menjadi bahan biomassa.

Menurutnya, Ukraina memiliki potensi untuk menghasilkan sekitar sepuluh miliar meter kubik energi biomassa, yang menurut data Reuters, adalah jumlah yang sama dari gas yang diimpor Ukraina sebelum dimulainya operasi militer Rusia pada bulan Februari.

Namun, beberapa analis menunjukkan bahwa kecil kemungkinan rencana yang digariskan oleh Vitrenko akan membuahkan hasil.

Hal ini merujuk pada kegagalan Ukraina dalam meningkatkan produksi dalam negeri selama bertahun-tahun dan menurut mereka situasinya tidak mungkin berubah, terutama karena sekitar 75 persen fasilitas produksi gas Ukraina dikatakan sangat dekat dengan garis depan.

Selain itu, cadangan gas negara itu rendah. Tahun lalu, Ukraina membakar sekitar 19,4 miliar meter kubik gas selama musim panas. Awal tahun ini, pemerintah mewajibkan Naftogaz untuk mengumpulkan setidaknya 19 miliar meter kubik gas di fasilitas penyimpanan, tetapi hanya berhasil menyimpan sekitar 13 miliar meter kubik per 1 September, menurut operator sistem transmisi gas alam (GTS) negara itu.

Ukraina belum membeli gas langsung dari Rusia sejak 2015, sebaliknya mengimpor pasokan gas Rusia dari Eropa. Dan, dengan berkurangnya aliran gas Rusia di tengah sanksi dan masalah teknis, para analis khawatir Ukraina tidak akan dapat menyimpan lebih banyak lagi.

Lebih lanjut, para analis mengatakan konversi skala besar sistem tenaga Ukraina menjadi tenaga biomassa tidak realistis.

Menurut mantan juru bicara Naftogaz Maksim Beliavsky, dibutuhkan investasi sekitar 100 juta dolar AS untuk memproduksi hanya satu juta meter kubik energi biomassa per tahun.

Bahkan dengan dibantu investasi Barat, mengganti pasokan gas Rusia ke UE, yang berjumlah sekitar 155 miliar meter kubik tahun lalu, tampak seperti tugas yang mustahil bagi Ukraina.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya