Berita

Pendukung Muqtada al-Sadr menyerbu istana presiden pada Senin 29 Agustus 2022/Net

Dunia

Peneliti: Situasi di Irak Sangat Rumit, tapi Tidak Meluas Jadi Perang Saudara

RABU, 31 AGUSTUS 2022 | 06:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bentrokan yang terjadi di Irak saat ini merupakan kelanjutan dari protes yang telah dimulai sejak lama, dengan latar belakang krisis sosial-ekonomi dan ketidakpuasan rakyat terhadap rezim yang berkuasa.

Skala protes mungkin akan terus meluas, tetapi peneliti senior di Pusat Studi Arab dan Islam Institut Studi Oriental, Boris Dolgov, meyakini tidak akan lebih tinggi dari sebelumnya, dan tidak akan mengarah pada perang saudara.

“Mengenai kemungkinan kelanjutan atau konsekuensi dari konflik ini, saya tidak berpikir bahwa itu akan mengarah pada perubahan radikal, perang saudara atau kudeta," katanya. "Namun, situasi di Irak tetap rumit, sehingga kemampuan konflik politik kekuatan untuk menemukan semacam kompromi sangat penting. Cara saya melihatnya, gerakan Muqtada al-Sadr, sebagai yang paling berpengaruh, dapat memainkan peran penting dalam melanjutkan proses ini."

Ia juga meyakini bahwa lembaga penegak hukum dan tentara Irak tidak akan setuju untuk menggunakan senjata dalam skala besar terhadap para demonstran.

"Pemilu dini dimungkinkan, sama seperti penggantian pemerintah Irak, tetapi itu semua tergantung pada kemampuan kekuatan politik untuk menemukan solusi," lanjut Dolgov.

Mesir telah menyatakan akan bertindak sebagai perantara, dengan begitu kompromi politik bisa terjadi.

"Kairo telah menyatakan kesiapannya untuk membantu menstabilkan situasi di negara itu. Juga ada pengaruh besar Iran pada proses politik Irak. Saya percaya bahwa pengaruhnya, bersama dengan Mesir, akan membantu mencegah aksi radikal," ujar Dolgov.

Irak berkobar dalam beberapa terakhir. Puncaknya, ketika ratusan pendukung Muqtada al-Sadr menyerbu istana presiden pada Senin (29/8) dan menduduki "zona hijau" Baghdad - area kantor pemerintah dan diplomatik asing.

Protes meningkat menjadi bentrokan bersenjata dengan pasukan keamanan, yang mencoba membuat Sadrist mundur.

Puluhan tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Namun, ada yang menyebutkan berdasarkan laporan terakhir bahwa korban bertambah dengan 30 tewas dan lebih dari 300 orang terluka. Protes dan bentrokan juga melanda bagian lain Irak. Komando Operasi Gabungan Angkatan Darat Irak pun menetapkan jam malam.

Pada Selasa, Muqtada al-Sadr, menyerukan kepada pendukungnya untuk meninggalkan wilayah yang berbatasan dengan gedung parlemen di "zona hijau" Baghdad, segera. Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi menghargai seruan al-Sadr itu sebagai sikap patriotisme.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya