Berita

Piala Dunia 2022 digelar di Qatar/Net

Dunia

Ahli Peringatkan Ancaman Kejahatan Siber Pada Piala Dunia Qatar 2022

SELASA, 30 AGUSTUS 2022 | 13:04 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Menjelang gelaran FIFA World Cup di Qatar, para ahli mengimbau penggemar dan pebisnis yang ikut ambil bagian untuk waspada terhadap aksi kejahatan siber yang diyakini semakin marak mendekati turnamen akhir tahun ini.

Kepala intelijen Dragonfly Henry Wilkinson mengatakan dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan signifikan pada penipuan online berbahaya dan pishing atau pengambilan data ilegal di sekitar acara olahraga internasional.

Henry mencatat lonjakan pendaftaran situs web terbaru yang meniru halaman Piala Dunia FIFA 2022, hal ini menunjukkan kampanye phishing sudah aktif dan berjalan kembali.


"Kami memperkirakan kejahatan phishing akan dilakukan pada penjualan tiket, perjalanan, dan akomodasi dengan harga diskon. Kemudian juga pada pemasangan aplikasi palsu Piala Dunia serta tautan berbahaya," jelas Henry, seperti dimuat The Star pada Selasa (30/8).

Bagi pebisnis, Henry mengingatkan bahwa mereka dapat menghadapi ancaman yang lebih canggih dan paling berisiko dari serangan siber yang mencoba mencuri data pelanggan dengan imbalan uang.

"Sasaran utama kejahatan yakni pada perusahaan hotel, penerbangan, dan teknologi karena pentingnya kontribusi logistik mereka di acara. Mereka juga menyimpan data pelanggan dalam jumlah besar yang diincar penjahat dunia maya," kata Henry.

Heinry menjelaskan cara kerja kelompok cyber seperti LockBit yang mengenkripsi dan mengganggu akses ke sistem korban, kemudian mengancam untuk mempublikasikan informasi sensitif perusahaan secara online.

Manajer teknik sistem keamanan Netscout Timur Tengah, Emad Fahmy menyarankan agar penggemar dapat mengurangi risiko kejahatan siber dengan menghindari mengklik email atau tautan situs web yang mencurigakan dan selalu menggunakan versi browser web terbaru.

“FIFA perlu mengembangkan keamanan pada sistem perangkat lunaknya. Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengurangi serangan siber selain memahaminya secara menyeluruh," tegasnya.

Menurut FIFA, hampir 2,5 juta tiket pertandingan telah terjual sejauh ini dan 500 ribu lainnya akan dijual pada akhir September. Miliaran orang di seluruh dunia diperkirakan akan menonton 64 pertandingan turnamen di televisi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya