Berita

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin/Net

Politik

Muslim Urai Alasan Prabowo Bisa Tumbang Lagi Jika Didampingi Cak Imin

SENIN, 15 AGUSTUS 2022 | 07:47 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto diyakini akan mengalami kekalahan untuk keempat kalinya dalam pertarungan di pilpres jika keukeuh berpasangan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi melihat Prabowo tampak sudah matang hendak berpasangan dengan Cak Imin sebagai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 mendatang. Dia pun mempertanyakan pertimbangan yang diambil oleh Prabowo.

"Kira-kira Mas Bowo sudah pertimbangkan matang dan penuh kehati-hatian? Tidakkah berpasangan dengan Muhaimin akan membawa kekalahan yang keempat kalinya pada Pilpres 2024 mendatang?" ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (15/8).

Kata Koordinator Indonesia Bersatu ini, Cak Imin memiliki sejumlah rekam jejak politik yang buram dengan sejumlah kasus. Di antaranya, Cak Imin mengkudeta dan mengkhianati pamannya, yakni Gus Dur dan merebut PKB dari Presiden keempat RI itu.

"Muhaimin juga terseret kasus Dus Durian yang masih menggantung di KPK. Muhaimin juga dianggap sebagai pendukung jabatan presiden tiga periode bersama sejumlah ketum partai lainnya," kata Muslim.

Selain itu, Muhaimin juga tengah terlihat berseteru dengan PBNU. Padahal PKB yang dipimpin Cak Imin lahir dari rahim NU.

“Tidakkah Prabowo-Imin akan ditolak oleh para Kiai dan akar rumput NU? Dari semua faktor-faktor yang terkait dengan Cak Imin. Mestinya Prabowo tidak meminang Imin sebagai Cawapres. Mestinya dipertimbangkan ulang. Bila tidak mau mengalami kekalahan lagi," pungkas Muslim.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

10 Tahun Rezim Jokowi Dapat 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05

Konflik Geopolitik Global Berpotensi Picu Kerugian Ekonomi Dunia hingga Rp227 Ribu Triliun

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04

Arzeti Minta Korban Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam Annur Dapat Pendampingan Psikologis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58

KPK Sita Agunan dan Sertifikat dalam Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42

Gerindra Bakal Bangun Oposisi untuk Kontrol Parpol Koalisi?

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Asal China di Bali

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Hari Ini, Andi Arief Terbang ke India untuk Transplantasi Hati

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23

Prabowo Hadiri Forum Sinergitas Legislator PKB, Diteriaki "Presiden Kita Berkah"

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11

Akomodir Menteri Jokowi, Prabowo Ingin Transisi Tanpa Gejolak

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59

Prabowo Tak Akan Frontal Geser Jokowi

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44

Selengkapnya