Berita

Perdana Menteri Albin Kurti/Net

Dunia

Kosovo Siap Melawan Jika Terjadi Perang dengan Serbia

JUMAT, 12 AGUSTUS 2022 | 10:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintahan Kosovo menyatakan diri siap seandainya terjadi konflik bersenjata dengan tetangganya,  Serbia.

Menyebut Kosovo sebagai negara berdaulat, Perdana Menteri Albin Kurti mengungkapkan kesiapan itu kepada Reuters pada Rabu (10/8) waktu setempat.

“Kami memiliki institusi dan organ keamanan dan pertahanan; Kosovo adalah negara bagian sekarang, ini bukan tahun 1998,” kata Kurti.

“Ini tahun 2022, jadi kami jauh lebih siap untuk mempertahankan kedaulatan kami, integritas teritorial kami, untuk mempertahankan demokrasi kami, supremasi hukum, konstitusionalitas, dan untuk mempertahankan kemajuan kami," ujarnya.

Kosovo memisahkan diri dari Serbia dalam perang gerilya berdarah pada akhir 1990-an, yang berakhir dengan keuntungan Pristina setelah NATO melancarkan kampanye pengeboman terhadap Beograd pada 1999.

AS dan banyak sekutunya mengakui Kosovo sebagai negara berdaulat setelah parlemennya memilih untuk mendeklarasikan kemerdekaan formal pada tahun 2008, tetapi Beograd dan negara-negara seperti Rusia dan China tidak.

Didominasi etnis Albania, Kosovo juga memiliki minoritas Serbia. Sekitar 50.000 orang Serbia tinggal di bagian utara yang berbatasan dengan Serbia yang dikuasai Beograd. Bulan lalu, sebuah krisis membayangi upaya Pristina untuk menegakkan undang-undang yang mewajibkan pengemudi untuk menggunakan plat nomor Kosovo, sebuah kebijakan yang telah lama menjadi isu pemicu.

Tindakan keras yang direncanakan itu memicu protes massal orang-orang Serbia di Kosovo, yang memasang penghalang jalan dan menghadapi pasukan polisi, ketika pemerintah Kosovo mengatakan akan melarang kendaraan dengan pelat Serbia melintasi perbatasan. Ketegangan mereda setelah AS dan Uni Eropa menekan Pristina untuk menunda tenggat waktu 1 Agustus selama sebulan.

Kurti menuduh bahwa krisis tersebut telah didalangi oleh Moskow, sekutu tradisional Beograd, yang seharusnya mengalihkan perhatian dari operasi militer Rusia di Ukraina.

“Presiden despotik (Vladimir) Putin adalah orang yang suka berperang dan dia akan tertarik untuk menyebarkan perang karena dia ingin menormalkan perang,” katanya kepada Reuters.

Sebaliknya Rusia menuduh Pristina menyebabkan eskalasi dan menyarankan bahwa Washington telah diuntungkan, dengan mengorbankan Eropa.

“Uni Eropa, seperti halnya dalam kasus Ukraina dan dalam kasus sanksi anti-Rusia, mengikuti instruksi dari Washington, bertentangan dengan kepentingannya sendiri,” kata utusan Rusia di Beograd Alexander Botsan-Kharchenko pekan lalu.

“Washington mendapat manfaat dari konflik yang membara. Ini mendapat manfaat dari menjaga situasi di ambang kehancuran,” katanya.

Mantan utusan khusus Washington untuk urusan Kosovo, Richard Grenell, juga percaya bahwa Pristina, dan Kurti secara pribadi, bertanggung jawab atas krisis tersebut.

"Perdana menteri mencoba sekali lagi untuk memberikannya [ke] Serbia,” tweet Grenell yang pwrnah bertugas di bawah Presiden Donald Trump dan membantu menyelesaikan kebuntuan pada tahun 2020.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya