Pasangan pengantin Mutiara Annisa Baswedan dan Ali Saleh Alhuraebi/Ist
Ada fakta menarik dalam resepsi pernikahan putri sulung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan, dengan Ali Saleh Alhuraebi yang berlangsung di Putri Duyung Resort, Ancol, Jakarta Utara.
Sejumlah perancang busana pengantin yang menyiapkan beberapa seri pakaian pengantin Mutiara dan Ali.
Mereka adalah Didiet Maulana, Rusli Hadiwinata, Khaanan, Dhita Soebroto dan putra Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo.
Seluruh busana pengantin menyatukan konsep busana Indonesia dengan sentuhan modern.
Apabila ditelisik lebih dalam, sejak awal prosesi akad nikah memang tak lepas dari sentuhan budaya dengan nuansa modern.
Kebaya modern panjang putih yang dikenakan Mutiara dirancang oleh Didiet Maulana menjadikan acara terasa lebih sakral.
Adik Anies Baswedan, Abdillah Baswedan mengatakan, saat resepsi yang dihadiri oleh Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi serta jajaran petinggi negeri inibpada Jumat malam (29/7), Mutiara mengenakan kebaya kutu baru velvet warna pink yang dijahit khusus oleh Dita Soebroto.
Nuansa modern juga terasa saat acara yang digelar untuk relasi dan sahabat pada Sabtu siang (30/7). Mutiara menggunakan gaun panjang dari kain songket yang didesain dengan motif parang oleh Didit Hediprasetyo serta suntiang Melayu rancangan Rinaldi Yunardi.
Sementara itu, unsur Indonesia juga kental terlihat pada busana resepsi pada Sabtu malam (30/7).
Mutiara menggunakan dress ala Grace Kelly warna putih, dipadu dengan hair piece dari Rinaldi Yunardi. Gaun ini dirancang khusus untuk Mutiara oleh Didiit Hediprasetyo.
Sedangkan Ali mengenakan tuxedo bow tie rancangan desainer Rusli Hadiwinata.
"Anak-anak muda seperti Tia dan Ali itu biasanya lebih dinamis, termasuk dalam memilih tema busana pernikahan," kata Abdillah melalui keterangannya yang dikutip
Kantor Berita RMOLJakarta, Sabtu (30/7).
Abdillah mengatakan, penggunaan pakaian-pakaian adat/tradisional sebagai bentuk untuk melestarikannya.
Ditambahlan Abdillah, pilihan Mutiara dan Ali untuk mengenakan pakaian adat Jawa dan adat Melayu menjadi bentuk penghargaan terhadap kekayaan budaya Indonesia.
"Menjadi lebih menarik dengan konsep kekinian karena ada sentuhan modern," demikian Abdillah.
