Berita

Presiden Prancis Emmanuel Macron/Net

Dunia

Lavrov: Macron Telah Menghina Bangsa Afrika

SABTU, 30 JULI 2022 | 07:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tudingan Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa Moskow mendukung rezim tidak sah di Afrika mendapat tanggapan dari Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Berbicara kepada wartawan selama pertemuan di Tashkent Uzbekistan pada Jumat (29/7), Lavrov mengatakan klaim itu sama saja menghina bangsa Afrika.

“Jika saya ingat dengan benar, dia mengatakan bahwa dia prihatin dengan aktivitas militer dan diplomatik Rusia di Afrika dan  mengatakan itu bukan kerja sama, tetapi dukungan untuk rezim dan junta yang benar-benar gagal dan tidak sah,” kata Lavrov kepada wartawan, seperti dikutip dari RT.

Selama ini Rusia telah banyak bekerja sama dengan negara-negara Afrika.

"Jika melihat daftar negara yang kami kunjungi di Afrika, dan jika itu yang dia katakan, itu namanya  menghina negara-negara Afrika, yang, terlepas dari segalanya, secara konsisten mengembangkan hubungan dengan Federasi Rusia,” katanya.

Lavrov mengunjungi Mesir, Republik Demokratik Kongo, Uganda dan Ethiopia selama perjalanan empat hari ke benua itu sebelum akhirnya tiba di Uzbekistan pada hari Kamis.

Sementara itu Macron berada di Afrika pada waktu yang hampir bersamaan, mengunjungi Kamerun, Benin dan Guinea-Bissau.

Berbicara di Kamerun, bekas jajahan Prancis, pada hari Selasa, Macron menyebut Rusia sebagai salah satu kekuatan kolonial kekaisaran terakhir. Dia menuduh Moskow mendukung kekuatan politik yang melemah dan junta militer yang tidak memiliki legitimasi di Afrika.

Macron juga menyuarakan keprihatinan atas pekerjaan perusahaan militer swasta Wagner yang terkait dengan Rusia di Mali dan Republik Afrika Tengah. Kremlin sendiri membantah Wagner mewakili pemerintah Rusia.

Lavrov mengatakan tahun lalu bahwa kontraktor swasta telah diundang oleh otoritas Mali untuk memerangi teroris karena pasukan Prancis yang ditempatkan di negara itu sedang dalam proses penarikan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya