Berita

Rupee Pakistan/Net

Dunia

Rupee Pakistan Melemah terhadap Dolar AS, Capai Titik Terendah

RABU, 27 JULI 2022 | 10:32 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Rupee Pakistan (PKR) telah mencapai titik terendah baru terhadap dolar AS pada Selasa (26/7) dalam pasar antarbank.

Data yang dirilis oleh State Bank of Pakistan (SBP) dalam intraday trading, rupee jatuh di angka 232,93 PKR di pasar antar bank. Namun turun  pada level 229,88 sehari sebelumnya, yang menyebabkan terperosot menjadi 1,31 persen terhadap dolar.

Menurut pakar ekonomi, krisis politik yang terus-menerus terjadi, cadangan devisa yang rendah, tagihan impor yang tinggi serta keterlambatan dana yang diberikan oleh IMF menjadi penyebab atas melemahnya rupee Pakistan yang terus berlanjut terhadap dolar AS.

"Kekurangan dolar, ketidakpastian politik dan ekonomi yang ditandai dengan ambiguitas mengenai komitmen dari negara-negara sahabat, yang diperlukan untuk pencairan tahap IMF adalah alasan di balik pelemahan rupee yang terus-menerus," kata kepala penelitian Arif Habib Limited, Tahir Abbas, seperti dimuat ANI News.

Kekhawatiran terhadap ekonomi Pakistan telah meningkat karena tersendatnya rupee, hingga turun hampir 8 persen terhadap dolar AS dalam minggu perdagangan terakhir.

Sementara cadangan devisa Pakistan berada di bawah 10 miliar dolar AS, dengan tingkat inflasi tertinggi dalam lebih dari satu dekade.

CEO Alpha Beta Core Khurram Schezad mengatakan dolar yang semakin kuat di pasar global hampir melemahkan semua mata uang dunia, tidak terkecuali rupee.

Selain itu, masalah eksternal Pakistan belum diselesaikan dengan baik. Dia mengatakan meskipun dana dari IMF siap untuk dicairkan, alirannya belum dapat terwujud dengan maksimal karena masih menunggu persetujuan akhir dari Dewan Eksekutif.

Pasar keuangan masih gelisah di tengah krisis politik yang sedang berlangsung di negara ini.

Menurut The News, rupee telah menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di dunia, merosot lebih dari 30 persen sejak awal tahun 2022.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya