Berita

SPBU di Sri Lanka/Reuters

Dunia

Batasi Impor, Sri Lanka Terapkan Sistem Penjatahan BBM

SELASA, 26 JULI 2022 | 15:03 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sri Lanka tengah mencari jalan untuk keluar dari krisis ekonomi yang melumpuhkan negara pulau itu. Salah satunya dengan membatasi impor bahan bakar minyak (BBM) selama 12 bulan ke depan karena cadangan devisa yang menipis.

Negara berpenduduk 22 juta itu memang tengah bergulat dengan kekurangan kebutuhan pokok, termasuk bahan bakar dan obat-obatan, selama berbulan-bulan. Penyebabnya adalah cadangan devisa mengering yang diduga karna salah urus ekonomi dan dampak pandemi Covid-19.

Akibat gejolak ekonomi ini juga, Sri Lanka mengalami krisis politik hingga membuat Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.

"Karena masalah forex (nilai tukar), impor harus dibatasi dalam 12 bulan ke depan,” kata Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekera dalam Twitter pribadinya.

Dia turut menjelaskan alasan di balik sistem penjatahan bahan bakar yang akan diterapkan pada minggu ini. Sistem QR akan diperkenalkan karena kebutuhan bahan bakar harian tidak dapat dipenuhi dan BBM tidak setiap hari mendistribusikan bahan bakar ke SPBU.

Sistem penjatahan merupakan salah satu langkah pertama yang akan diambil oleh Presiden baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe untuk meredakan dampak krisis setelah pada pekan lalu secara resmi memenangkan pemungutan suara parlemen.

Sampai saat ini, Sri Lanka masih merencanakan pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai dana talangan senilai 3 miliar dolar AS. Sementara itu, negara kepulauan ini juga mencari bantuan dari negara lain, seperti negara tetangga India dan China.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya