Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Utang Negara

OLEH: TERE LIYE
SABTU, 23 JULI 2022 | 02:24 WIB

BERAPA utang Indonesia per 31 Mei 2022?

Sebesar Rp 7.002.000.000.000.000 (7 ribu triliun rupiah). Terdiri dari:
1. SBN (Surat Berharga Negara) dengan mata uang rupiah, Rp 4.934 triliun (yang terdiri dari konvensional Rp 4.005 triliun, syariah Rp 879 triliun)
2. SBN dgn mata uang asing, Rp 1.241 triliun
3. Pinjaman LN dan DN, Rp 826 triliun.

3. Pinjaman LN dan DN, Rp 826 triliun.

Tahun 2022 ini pemerintah menyiapkan anggaran:
1. Bayar bunga, Rp 405 triliun, sekitar 20% APBN digunakan untuk bayar bunga
2. Cicilan pokok jatuh tempo 2022, Rp 443 triliun. Lagi-lagi besarnya sekitar 20% APBN.

Itu artinya, tahun 2022 ini, secara teoritis 40% APBN dipakai untuk membayar bunga+cicilan pokok. Total Rp 843 triliun.

Ada duitnya? Ada. Ditutup dengan utang baru. Tahun 2021, kita menambah utang Rp 867 triliun. Tahun 2022 ini, kurang lebih akan segitu juga. Rp 800-900 triliun.

Nah, yang menarik disimak adalah: setiap tahun, bunga dan cicilan pokok ini akan terus membesar. Bagaimana membayarnya? Lagi-lagi, mudah, bisa ditutup dengan utang baru yang lebih besar lagi.

Indonesia itu sudah masuk siklus gali lubang tutup lubang. Mau ngaku atau tidak, begitulah realitasnya.

Tapi kok tetap maksa utang? Karena itu satu-satunya solusi yang cepat dan mudah. Kalau berhenti utang, wah repot, pembangunan terhenti, bayar gaji ASN, subsidi, bansos, tunjangan, kartu2, dll, akan mengalami masalah serius.

Syukur-syukur, dengan terus utang, ekonomi meroket, kemampuan bayar meningkat, hingga kelak, akhirnya bisa cicil.

Syukur-syukur, dengan terus utang, rakyat sejahtera, pajak meningkat, dll. Tapi gimana mau jalan rumusnya? Harun Masiku entah ada di mana sekarang. Bansos dimaling sama Juliari Batubara PDIP. Dan pimpinan KPK, asyik minta gratifikasi.

Lima hingga sepuluh tahun lagi, saya tidak kaget jika bunga utang+cicilan pokok utang NKRI menyentuh Rp 1.000 triliun setahun. Dan saat itu terjadi, semakin dalam saja itu gali lubang tutup lubang.

Btw, jangan ngamuk-ngamuk, ini cuma info saja. Masa' bahas utang negara tidak boleh. Karena kita semua loh yang bayar utang ini. Bukan Megawati doang, Jokowi, Anies, Luhut, Ganjar, dll.

Bukan hanya mereka. Kita semua. Anak cucu kita kelak yang menanggungnya.

Tulisan ini dalam rangka edukasi. Biar tahu tentang utang negara.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya