Berita

Seorang demonstran membeton tangannya sebagai aksi protes atas naiknya bahan bakar di Panama City/Twitter @WallStreetSilv

Dunia

Bahan Bakar Melonjak Tinggi, Pendemo Panama Membeton Tangannya Sendiri

RABU, 20 JULI 2022 | 13:31 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Aksi blokade jalan di Panama  yang telah berlangsung selama dua minggu, pecah pada Senin (18/7). Demonstrasi besar-besaran ditunjukkan para pendemo menyebabkan lumpuhnya jalanan di sekitar tol Pan-Amerika.

Protes datang lantaran kondisi ekonomi yang sulit di negara yang berpenduduk hampir 4,4 juta orang ini. Dikabarkan Panama mengalami inflasi sekitar 4,2 persen pada bulan Mei bersamaan dengan tingkat pengangguran yang mencapai 10 persen, dan harga bahan bakar yang naik hampir 50 persen sejak Januari.

Pada Minggu (17/7), pemerintah dan para demonstarn termasuk pemimpin adat, telah mengumumkan kesepakatan untuk mengakhiri aksi ini.

Namun, pada Senin mereka memutuskan untuk melanjutkan aksinya kembali, setelah para pemimpin serikat berkonsultasi dengan pendukung tentang akar rumput mengenai kesepakatan itu.

Menurut seorang demonstran perjanjian tersebut ditandatangani di bawah tekanan, sehingga beberapa tim memutuskan untuk melanjutkan protes, seperti yang dikatakan Luis Sanchez, seorang pemimpin protes.

“Sementara itu, tidak ada kesepakatan.” kata Sanchez sambil merobek selembar kertas.

"Kami berada di jalan yang buruk; tidak ada makanan, tidak ada bus. Saya ingin membeli beras dan yang sedikit ditemukan sangat mahal. Sayurannya juga buruk," kata Angelica Ruiz seorang warga Panama yang mengaku kesulitan untuk bekerja.

Salah seorang demonstran bahkan membeton tangannya sendiri sebagai aksi protes untuk memblokir jalan.

Dalam video yang beredar di Twitter @WallStreetSilv, seorang petugas sedang membantu menghancurkan beton yang membelenggu tangan pendemo itu. Para demonstran menduga kenaikan harga bahan bakar yang tinggi ini disebabkan karena pemerintah yang korup dan mereka akan tetap melanjutkan aksinya.

"Kami akan tetap di jalan, kami membutuhkan jawaban yang kuat dan positif," kata seorang pengunjuk rasa, Juan Morales, dikutip dari AFP

Sebelumnya pemerintah sepakat pada hari Minggu untuk memotong harga bensin menjadi 3,25 dolar per galon dari 5,20 dolar dan melanjutkan untuk menurunkan biaya makanan dan obat-obatan. Namun ini tidak cukup untuk menenangkan para demonstran, beberapa serikat pekerja mengatakan kesepakatan itu tidak memadai dan telah meninggalkan banyak kelompok.

Meskipun ekonomi negara ini menggunakan dolar AS sebagai mata uang mereka, negara ini memiliki tingkat ketimpangan sosial yang cukup tinggi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya