Berita

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)/Net

Politik

KPK: PKS Partai yang Kooperatif dan Terbuka Soal Pembiayaan Partai

SELASA, 19 JULI 2022 | 12:59 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan partai politik (parpol) yang kooperatif dan terbuka terkait dengan pembiayaan partai. Hal itu sebagaimana hasil survei yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata menyampaikan langsung kabar tersebut saat memberikan bekal antikorupsi di hadapan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS Aboe Bakar Alhabsyi dan puluhan pengurus PKS lainnya dalam program Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu 2022 di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa siang (19/7).

Alex mengatakan, KPK menyadari bahwa untuk menjalankan parpol memerlukan biaya. Untuk itu, KPK sudah melakukan kajian terhadap pembiayaan parpol.


"Kita melakukan survei ke semua parpol, termasuk PKS. PKS itu sangat kooperatif dan terbuka terkait dengan pembiayaan partainya. Berapa kebutuhan setiap partai," ujar Alex seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Selasa siang (19/7).

Dalam kajian yang dilakukan KPK, kata Alex, setiap suara di tingkat pusat, KPK mengusulkan paprol mendapatkan Rp 9 ribu per suara.

"Dari Rp 100 kemudian kita usul Rp 9 ribu. Tapi Menteri Keuangan ya apa tidak cukup katanya keuangan negara. Akhirnya naik kan, jadi Rp 1.000 per suara. Seribu persen kan," kata Alex.

Akan tetapi kata Alex, parpol menyampaikan masih kurang anggaran Rp 1.000 per suara. Namun demikian, KPK mengaku sudah berusaha dan berdiskusi dengan Kementerian Keuangan terkait persoalan tersebut.

"Saya sampaikan begini, Bu perkara satu korupsi saja itu nilai kerugiannya triliunan loh. Karena menurut perhitungan kami, kalau misalnya ada 50 persen alokasi anggaran dari APBN ke parpol, itu setiap tahun itu ada sekitar Rp 4-4,5 triliun. Itu nanti proporsional saja, partai yang mendapat suara banyak, tentu dia juga mendapat bagian banyak," jelas Alex.

KPK berharap, dengan adanya anggaran negara masuk ke parpol, diharapkan parpol dapat dikelola dengan profesional, berintegritas, terbuka, dan transparan dalam segala hal.

"Dan kemudian juga ketika partai mencalonkan kadernya menjadi wakil rakyat, menjadi kepala daerah, harapannya gak ada lagi model seperti mahar dan sebagainya, itu fakta bapak ibu sekalian," pungkas Alex.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya