Berita

Nilai tukar euro dan dolar AS setara untuk pertama kalinya sejak 2002/Net

Bisnis

Pertama Sejak 20 Tahun, Nilai Tukar Euro dan Dolar AS Setara

RABU, 13 JULI 2022 | 10:51 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perang antara Rusia dan Ukraina telah berimbas pada mata uang Eropa yang mengalami depresiasi. Hal itu membuat nilai euro dan dolar AS setara untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

Pada Rabu pagi (13/7), nilai tukar euro menyentuh angka 1,00 dolar AS. Artinya, kedua mata uang ini berada pada nilai yang sama. Dengan begitu, euro berada pada tingkat terlemah sejak Desember 2002.

Melemahnya mata uang euro disebabkan oleh krisis energi sebagai imbas dari perang Rusia dan Ukraina.

Sebelum perang, Rusia memasok hampir 40 persen gas ke negara-negara Eropa.

Tetapi sejak perang terjadi, negara-negara Eropa mengurangi ketergantungan bahan bakar dari Rusia, dan berupaya untuk mendapatkan bahan bakar dari negara lain. Sebagai balasan, Rusia mengurangi pasokan bahan bakar tersebut ke negara-negara Eropa.

Perang juga menyetop pipa yang mengalirkan gas dari Rusia ke Eropa, Nord Stream I selama sepuluh hari terhitung mulai Senin (11/7). Rusia berdalih penutupan dilakukan untuk perbaikan. Sementara Eropa menilai penutupan akan dilakukan selamanya.

Sebelum ditutup, Nord Strem I telah mengalirkan 60 persen pasokan gas Uni Eropa dari Rusia.

Selain karena krisis bahan bakar, inflasi juga dianggap berkontribusi pada penurunan nilai mata uang euro.

Bank Sentral Eropa (ECB) menyatakan akan menaikkan suku bunga Uni Eropa untuk pertama kali sejak tahun 2011.

Kini inflasi di Eropa mencapai 8,6 persen. Sementara itu menurut otoritas statistik resmi Uni Eropa, Yunani mengalami inflasi sekitar 12 persen. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi di Yunani dalam 29 tahun terakhir.

Imbas dari kejadian ini menyebabkan investor lebih memilih dolar AS daripada euro karena kekhawatiran mereka bahwa ECB akan menunda untuk perangi inflasi di Eropa.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya