Berita

Basil Rajapaksa, adik dari presiden Sri Lanka menunggu di ruang VIP bandara saat mencoba kabur ke luar negeri pada Selasa(12/7)/Twitter

Dunia

Mencoba Kabur ke AS, Adik Laki-laki Presiden Sri Lanka Dicegat Pihak Imigrasi

SELASA, 12 JULI 2022 | 14:59 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Adik laki-laki presiden Sri Lanka yang merupakan mantan Menteri keuangan Basil Rajapaksa dijegat oleh pejabat imigrasi Sri Lanka di bandara saat hendak kabur ke luar negeri pada Selasa(12/7) di Kolombo.

Gotabaya Rajapaksa sendiri telah melarikan diri lebih dulu dari istana dan belum diketahui di mana keberadaannya.

Basil yang mengundurkan diri pada awal April itu diduga hendak terbang ke Washington via Dubai, ia dikabarkan memegang kewarganegaraan Amerika Serikat.


Keputusan mundurnya pada awal april itu dipicu oleh protes besar-besaran akibat krisis ekonomi yang amat parah di Sri Lanka.

Pencegatan ini dilakukan oleh pihak imigrasi karena kemarahan masyarakat yang masih memuncak terhadap seluruh keluarga Rajapaksa.

“Mengingat kerusuhan di Sri Lanka, pejabat imigrasi berada di bawah tekanan luar biasa untuk tidak mengizinkan orang-orang tingkat atas meninggalkan negara itu,” ucap K.A.S Kanugala, ketua Asosiasi tersebut, dikutip dari Reuters.

Lebih lanjut Kanugala mengatakan para anggotanya menolak melayani Basil Rajapaksa di ruang tunggu keberangkatan VIP bandara Kolombo.

"Kami mengkhawatirkan keamanan kami. Jadi, hingga masalah ini selesai, pejabat imigrasi yang ada di ruang VIP menolak melayani," ujarnya.

Gambar Basil Rajapaksa yang sedang menunggu di ruangan VIP tersebar di berbagai media lokal dan media sosial itu semakin mengundang kemarahan masyarakat Sri Lanka karena usaha Basil yang akan meninggalkan negara tersebut di tengah kekacauan yang menimpa akibat ulah keluarganya.

Menurut sumber anonim, ia memastikan bahwa Basil masih ada di negara itu.

Keluarga Rajapaksa, termasuk mantan Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa, telah mendominasi politik negara berpenduduk 22 juta itu selama bertahun-tahun dan sebagian besar warga Sri Lanka menyalahkan mereka atas kesengsaraan mereka saat ini.

Hingga saat ini para pengunjuk rasa masih menetap di kediaman resmi presiden Srilanka sampai dipastikan presiden tersebut mundur dari jabatannya.

Parlemen Sri Lanka dikabarkan akan melakukan pemilihan presiden baru pada 20 Juli mendatang, membuka jalan bagi pemerintahan semua partai.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya