Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Ukraina Bangun "Army of Drones", Ditempatkan di Garis Depan Pertempuran

SELASA, 12 JULI 2022 | 08:26 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ukraina semakin serius untuk merealisasikan proyek "Army of Drones" atau pasukan drone yang akan memperkuat garis depan mereka melawan Rusia.

Proyek tersebut sudah diumumkan oleh Presiden Volodymyr Zelensky pada awal bulan ini, bersama dengan Staf Umum Angkatan Bersenjata dan Kementerian Transformasi Digital.

Zelensky meminta donor internasional untuk membeli drone, atau pun bantuan "dronasi" langsung.

Hingga 5 Juli lalu, Menteri Transformasi Digital sekaligus Wakil Perdana Menteri Mykhailo Fedorov mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan lebih dari 6,7 juta dolar AS dan puluhan drone dari sumbangan tersebut.

Selain itu, militer Ukraina juga telah membeli setidaknya dua sistem "Warmate" tak berawak. Itu adalah drone yang dapat dilengkapi dengan bahan peledak tinggi untuk serangan gaya kamikaze.

"Batch pertama drone Anda telah tiba di garis depan," kata Fedorov di Twitter pada Kamis (7/7).

"Sekarang mereka akan berperan sebagai tentara nyata dalam Tentara Drone pertama di dunia. Setiap 'dronasi' seperti itu menyelamatkan nyawa dan mendekatkan kemenangan Ukraina," tambahnya.

Justin Bronk dari Royal United Services Institute Inggris mengatakan Rusia dan Ukraina menggunakan drone untuk mengeksploitasi dengan sangat cepat gambar real-time selama perang. Meskipun tindakan pencegahan yang membatasi kegunaan kendaraan juga menjadi lebih efektif.

Dikutip dari Newsweek, Ukraina berharap untuk membeli 200 kendaraan pengintai udara tak berawak yang akan terus memantau garis depan dan mengidentifikasi posisi musuh sebagai bagian dari proyek "Army of Drones".

Sumbangan juga akan digunakan untuk mendanai pemeliharaan dan pelatihan pilot.

Selain drone kelas militer yang dibeli, militer Ukraina menerima "dronasi" drone komersial di gudang yang berlokasi di AS dan Polandia. Proyek ini mencari "ribuan" dari "drone yang lebih sederhana" untuk upaya perang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya