Berita

Koordinator Nasional Forum Solidaritas Kemanusian, Sudirman Said/Repro

Politik

Banyak Pemimpin Berkualitas Lahir dari Lembaga Sosial, Sudirman Said: Kalau Ada Tikus, Jangan Lumbungnya yang Dibakar

MINGGU, 10 JULI 2022 | 00:23 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kasus dugaan penyelewengan dana umat oleh lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) diharapkan tidak memunculkan keputusan memberangus lembaga-lembaga sosial.

Begitu harapan Koordinator Nasional Forum Solidaritas Kemanusian, Sudirman Said, saat menjadi pembicara dalam diskusi virtual Forum Soliditas Kemanusian bertajuk "Polemik Pengelolaan Dana Filantropi", Sabtu (9/7).

"Kalau ada tikus jangan lumbungnya dibakar. Karena kita butuh lembaga-lembaga seperti itu," ujar Sudirman.


Menurut mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini, lembaga-lembaga sosial yang semakin berkembang seharusnya dibuat semakin kredibel dan terpercaya.

"Karena nomor satu disebutkan bahwa indeks kedermawanan kita (Indonesia) akan terus terjaga karena beberapa alasan. Karena secara natural kita akan semakin sejahtera dengan adanya ini. Orang-orang yang tidak mampu menjadi punya kemampuan," tuturnya.

Bahkan hingga kini, Sudirman mellihat tingkat kesadaran untuk berbagi bukan hanya dimiliki pribadi seseorang, tapi juga sampai pada korporasi-korporasi yang dikelola oleh orang-orang yang semakin makmur.

"Sehingga pasti kepedulian terhadap sesama pasti semakin tinggi," imbuhnya menegaskan.

Di samping itu, Sudirman juga melihat fungsi dari lembaga-lembaga sosial terhadap aspek politik di Indonesia.

"Bahwa benar sekali lembaga sosial sumber kader pemimpin yang sesungguhnya. Karena kalau di pemerintahan kita main dengan power, otoritas, belum tentu dia punya kepmimpinan sejati. Hanya menjadi pejabat bisa ngatur-ngatur," ucapnya.

"Di korporasi juga, karena reward, karena kompensasi, sehingga dia bisa mengendalikan. Kalau di sosial itu enggak ada. Dan hanya skill yang bisa menggerakan. Sehingga jangan mematikan lembaga-lembaga sosial," tandas Sudirman.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya