Berita

Isi bahan bakar di SPBU Pertamina/Net

Politik

Ketua Amarta: Jika Isi BBM Harus Pakai Aplikasi, Berarti Pertamina Telah Lakukan Pembohongan Publik

MINGGU, 03 JULI 2022 | 13:54 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

PT Pertamina telah melakukan pembohongan publik terkait penggunaan handphone di SPBU. Pasalnya, selama ini Pertamina sudah melarang masyarakat menyalakan atau menggunakan handphone saat berada di kawasan SPBU. Namun kini masyarakat justru diwajibkan menggunakan aplikasi MyPertamina saat isi bahan bakar.

Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta), M. Rico Sinaga seperti diberitakan Kantor Berita RMOL Jakarta, Minggu (3/7).

“Jika sekarang ada imbauan dari Pertamina yang mengharuskan masyarakat mengisi BBM menggunakan Android, berarti Pertamina selama ini telah melakukan pembohongan publik,” kata Rico kepada wartawan, Minggu (3/7).


Rico mengingatkan bahwa fakta di lapangan menunjukkan sering sekali terjadi insiden kebakaran mobil maupun motor saat sedang mengisi BBM karena ada radiasi handphone di dekat SPBU. Sehingga masyarakat patuh terhadap larangan itu.

“Di setiap SPBU juga ditempel larangan menyalakan handphone pada saat mengisi BBM,” kata Rico.

Untuk itu, dia mengkritik keras kebijakan baru Pertamina, perusahaan yang memonopoli BBM di seluruh Indonesia ini. Kebijakan itu adalah adanya syarat aplikasi handphone untuk membeli bahan bakar.

Seharusnya, sambung Rico, setiap kebijakan yang dikeluarkan hendaknya diperhitungkan secara maksimal. Dengan begitu kebijakan yang diambil tepat guna dan sasaran, serta tidak membuat masyarakat sebagai korban.

“Kalau isi BBM harus menggunakan Android, bagaimana dengan masyarakat yang belum punya Android. Berarti Pertamina mengorbankan masyarakat kecil yang tidak punya Android,” kata Rico.

“Di Ancol itu ada SPBU yang mengisi BBM itu nelayan kecil. Nah, mereka tidak punya Android. Kan kasihan mereka tidak bisa membeli BBM,” tambahnya.

Seharusnya PT Pertamina memikirkan dampaknya dari kebijakan yang dikeluarkannya.

“Kecuali PT Pertamina mau membagikan handphone Android kepada masyarakat, baru mengeluarkan  kebijakan itu. Jangan lah kebijakan Pertamina  menyusahkan masyarakat kecil,” kata Rico.

Rico mengingatkan agar jangan sampai ada masalah seperti penerapan aplikasi Peduli Lindungi yang hanya bisa diakses menggunakan Android, sehingga menjadi masalah di masyarakat berbulan-bulan.

Berdasarkan catatan Rico, surat kabar Guardian pernah menulis kasus SPBU terbakar yang diduga terjadi gara-gara pemakaian ponsel pada 2005. Api membakar sepeda motor yang sedang diisi tangkinya, sesaat setelah pengendara mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Atas kejadian itu muncul kecurigaan adanya bahaya memakai ponsel di SPBU. Kendati begitu, hingga saat ini belum ada satu pun kasus kebakaran SPBU di Indonesia yang disebabkan oleh ponsel.

Kekhawatiran itu muncul kembali saat pemerintah mewajibkan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian Solar dan Pertalite.

Pemerintah berupaya membatasi pembelian BBM bersubsidi di tengah krisis minyak bumi dunia. Pembatasan dilakukan agar subsidi tepat ke sasaran.

Hingga kini masih banyak SPBU yang belum mencabut larangan penggunaan ponsel itu. 

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya