Berita

Presiden Xi Jinping/Net

Dunia

Aktivis China yang Pernah Menuntut Xi Jinping Mundur Jalani Pengadilan Tertutup, Diduga Dapat Hukuman Berat

SABTU, 25 JUNI 2022 | 14:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pihak berwenang China menggelar pengadilan tertutup terhadap Xu Zhiyong, seorang advokat hak-hak sipil terkemuka yang pernah meminta pemimpin Xi Jinping untuk mengundurkan diri karena mengatakan dirinya "tidak cukup pintar." Ia didakwa dengan tuduhan menumbangkan kekuasaan negara.

Xu yang dikenal luas sebagai seorang aktivis hak-hak sipil veteran, mengaku tidak bersalah di depan pengadilan lokal di daerah Linshu, provinsi Shandong timur, dalam sidang sehari yang tertutup untuk umum dengan alasan bahwa itu melibatkan rahasia negara.

Seseorang yang mengetahui langsung kasus tersebut mengatakan pengadilan mengatakan pada akhir persidangan bahwa hukuman akan diumumkan di kemudian hari.

Vonis atas Xu mendapat banyak kritik dari pendukung dan kelompok hak asasi. Mereka menyebut persidangan itu sangat tidak adil dan tuduhan itu dibuat-buat.

"Kasus politik seperti itu tidak ada hubungannya dengan hukum atau bukti. Seluruh proses persidangan didominasi oleh kekuatan politik di belakang pengadilan," kata Teng Biao, seorang pengacara hak asasi manusia terkemuka China yang sekarang berbasis di Amerika Serikat, seperti dikutip dari CNN, Sabtu (25/6).

"Ini adalah pengadilan politik dan penganiayaan politik," katanya.

Teng mengatakan Xu kemungkinan akan menerima hukuman berat, karena ini akan menjadi kedua kalinya dia dipenjara. Pada tahun 2014, Xu dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena dianggap mengumpulkan orang banyak untuk mengganggu ketertiban umum.

"Untuk tapol, hukuman penjara kedua biasanya lebih lama dari yang pertama," kata Teng.

Xu (49) ditahan pada Februari 2020 di kota selatan Guangzhou setelah menghabiskan hampir dua bulan bersembunyi. Dia adalah salah satu dari beberapa aktivis hak yang ditangkap oleh pihak berwenang setelah pertemuan pribadi di kota tenggara Xiamen pada Desember 2019.

Saat dalam pelarian, Xu mengeluarkan surat terbuka yang ditujukan kepada Xi, memintanya untuk mengundurkan diri - seruan yang sangat blak-blakan yang dengan cepat disensor di internet China.

Secara terbuka menyerukan seorang pemimpin untuk mundur adalah tindakan yang sangat berisiko di China, di mana perbedaan pendapat politik ditekan dengan ketat dan dihukum berat, terutama di bawah Xi.

Dalam suratnya, Xu melancarkan serangan pedas terhadap kebijakan Xi, mulai dari pengetatan kontrol Partai Komunis terhadap ekonomi hingga penindasannya terhadap kebebasan di Hong Kong dan penanganannya terhadap wabah awal Covid di Wuhan.

"Saya tidak berpikir Anda orang jahat. Anda hanya tidak cukup pintar," tulisnya.

"Oleh karena itu, saya mendesak Anda sekali lagi -- yang saya yakini juga merupakan sentimen yang dipegang secara luas: Tuan Xi Jinping, silakan mundur," demikian isi surat itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya