Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Atasi Kerawanan Pangan, Bank Dunia Kucurkan Bantuan 2,3 Miliar Dolar AS ke Afrika Timur dan Selatan

JUMAT, 24 JUNI 2022 | 12:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Demi meningkatkan ketahanan sistem pangan negara-negara di Afrika timur dan selatan, Bank Dunia setujui peluncuran program bantuan senilai 2,3 miliar dolar AS.

Reuters melaporkan Jumat (24/6) bantuan tersebut bertujuan untuk mengatasi kerawanan pangan yang terus meningkat di kawasan.

"Memastikan koordinasi regional dalam mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, volatilitas pasar, dan kebutuhan reformasi kebijakan pangan merupakan prioritas utama," kata Hafez Ghanem, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Afrika Timur dan Selatan, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Nairobi, Ibukota Kenya.

Menurut pemberi pinjaman, diperkirakan 66,4 juta orang di wilayah tersebut diproyeksikan mengalami stres pangan atau krisis pangan, darurat, atau kelaparan pada bulan Juli.

Dikatakan guncangan sistem pangan yang disebabkan oleh cuaca ekstrem, wabah hama dan penyakit, ketidakstabilan politik dan pasar, dan konflik menjadi lebih sering dan parah, menempatkan lebih banyak orang pada risiko kerawanan pangan.

Menurut Bank Dunia, krisis Ukraina semakin memperburuk efek ini karena telah mengganggu pasar pangan, bahan bakar, dan pupuk global.

Ghanem mengatakan ini adalah operasi regional dan multi-sektoral pertama yang berfokus pada pengurangan jumlah orang yang rawan pangan di Afrika timur dan selatan dengan meningkatkan ketahanan sistem pangan dan kesiapsiagaan untuk memerangi meningkatnya kerawanan pangan.

Dia mengatakan Ethiopia, di mana hingga 22,7 juta orang mengalami kerawanan pangan karena kekeringan paling parah yang pernah dihadapi negara itu, dan Madagaskar, di mana 7,8 juta orang menghadapi kerawanan pangan akut karena kekeringan bersejarah di selatan negara itu, akan ditargetkan pada tahap pertama proyek.

Fase pertama juga akan mendukung Otoritas Antar Pemerintah untuk Pembangunan (IGAD), yang akan memperkuat berbagi informasi dan data, dan Pusat Koordinasi Penelitian dan Pengembangan Pertanian untuk Afrika Selatan, yang akan memanfaatkan jaringan dan alat penjangkauan yang ada untuk mekanisme koordinasi regional.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya