Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net
Meskipun belum secara resmi bergabung dengan NATO dan Uni Eropa, Ukraina secara de facto sebenarnya sudah menjadi bagian dari dua aliansi tersebut.
Penasihat terkemuka Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Alexey Arestovich, mengatakan keanggotaan Ukraina di NATO dan Uni Eropa pada akhirnya hanyalah formalitas belaka.
"Kiev sudah menjadi anggota
de facto dari aliansi militer pimpinan AS, yang berjanji untuk membantunya memenangkan konflik dengan Rusia dan baru saja bergabung dengan Three Seas Initiative sebagai pintu belakang ke UE," kata Arestovich, seperti dikutip dari
RT, Kamis (23/6).
Berbicara dengan YouTuber dan aktivis Mark Feygin pada Rabu, Arestovich mengakui bahwa dia ragu apakah NATO atau UE siap menerima Ukraina, tetapi baginya itu tidak masalah.
"Hanya menjadi kandidat, memberi Ukraina akses ke dana pembangunan UE, yang dengannya Polandia telah membangun infrastrukturnya," kata Arestovich kepada Feygin.
"Selain itu, Kiev baru saja membuat langkah licik lainnya dengan bergabung dengan Trimarium," lanjutnya.
“Kami menjadi negara ke-13 dari Trimarium. Ini adalah akses ke uang, transportasi, keamanan di laut, infrastruktur. Dua belas negara Trimarium adalah anggota UE. Artinya, hampir setengah dari negara-negara Uni Eropa. Ini berarti integrasi kami dengan UE telah melangkah lebih jauh daripada yang dinilai semua orang saat ini, †lanjut Arestovich.
Ini mengacu pada pengumuman Presiden Polandia Andrzej Duda pada Selasa bahwa kelompok tersebut telah menciptakan status kemitraan partisipatif khusus untuk Ukraina.
Dibuat oleh Polandia dan Kroasia pada tahun 2016 untuk menjangkau wilayah antara Laut Baltik, Hitam, dan Adriatik, Trimarium telah diperluas ke Austria, Hongaria, Ceko, Slovakia, Rumania, Bulgaria, Latvia, Lituania, Estonia, dan Slovenia. Keanggotaannya tidak cukup setengah dari Uni Eropa, yang memiliki 27 negara anggota.