Berita

Diego Maradona/Net

Dunia

Delapan Staf Medis Dinyatakan Bersalah atas Kematian Pesepakbola Diego Maradona

KAMIS, 23 JUNI 2022 | 10:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kasus kematian Diego Maradona terus bergulir, delapan personel medis yang diduga terlibat atas meninggalnya legenda sepakbola Argentina itu akan diadili atas dugaan kelalaian kriminal.

Delapan tersangka, termasuk dokter dan perawat keluarga Maradona dinyatakan bersalah pada Rabu (22/6) berdasarkan bukti bahwa mereka telah gagal mengambil "tindakan yang dapat mencegah kematian" pada November 2020.

Tidak ada tanggal percobaan yang telah ditetapkan.

Maradona meninggal pada usia 60 di tempat tidurnya dua minggu setelah menjalani operasi otak untuk pembekuan darah, di sebuah rumah kontrakan di lingkungan eksklusif Buenos Aires di mana dia dirawat setelah keluar dari rumah sakit.

Ia ditemukan meninggal karena serangan jantung.

Sebuah panel yang terdiri dari 20 ahli medis yang dibentuk oleh jaksa penuntut umum Argentina menyimpulkan tahun lalu bahwa perawatan Maradona penuh dengan kekurangan dan ketidakberesan.

Dikatakan pesepakbola akan memiliki peluang lebih baik untuk bertahan hidup dengan perawatan yang memadai di fasilitas medis yang sesuai.

Para ahli menemukan bahwa pengasuhnya telah meninggalkan Maradona dalam "periode yang menyiksa dan berkepanjangan" menjelang kematiannya.

Terdakwa dalam kasus ini adalah ahli bedah saraf dan dokter keluarga Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov, psikolog Carlos Diaz, koordinator medis Nancy Forlini, koordinator keperawatan Mariano Perroni, perawat Ricardo Almiron dan Dahiana Madrid, dan dokter Pedro Paglo Di Spagna.

Mereka terancam hukuman mulai dari delapan hingga 25 tahun penjara.

Investigasi dibuka menyusul pengaduan yang diajukan oleh dua dari lima anak Maradona terhadap Luque, yang mereka salahkan atas kemerosotan ayah mereka setelah operasi.

Maradona secara luas dianggap sebagai salah satu pesepakbola terhebat dalam sejarah.vMantan bintang Boca Juniors, Barcelona dan Napoli itu menderita gangguan hati, ginjal, dan kardiovaskular saat meninggal.

Kematiannya mengejutkan penggemar di seluruh dunia, dan puluhan ribu orang mengantri untuk melewati peti matinya, yang terbungkus bendera Argentina, di istana presiden di Buenos Aires di tengah tiga hari berkabung nasional.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya