Berita

Ketua KPK RI Firli Bahuri saat membawakan puisi berjudul "Hidup Bermakna Bermain dengan Cinta"/Repro

Nusantara

Kecintaan pada Negeri Dituangkan Firli Bahuri Lewat Puisi

KAMIS, 09 JUNI 2022 | 22:16 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri hadiri Malam Apresiasi Puisi “Seni Vs Korupsi” yang diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI).

Acara yang digelar di Auditorium Abdurahman Saleh, RRI, Jakarta Pusat itu menampilkan sejumlah seniman terkemuka di Indonesia diantaranya Sha Ine Febrianti dan komposer ternama Dwiki Darmawan. Balutan acara malam apresiasi puisi ini penuh dengan pesan-pesan antikorupsi.

Aktor pantomim kawakan, Septian Dwi Cahyo memulai acara dengan membawakan sebuah lakon yang sarat makna tentang perilaku tercela yakni korupsi.


Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri mengakui ada perdebatan batin ketika diminta hadir dalam acara tersebut. Ia bertanya dalam hati, apakah mampu membaca puisi, belum lagi pertanyaan mengapa tidak bekerja mengejar koruptor malah membaca puisi.

“Tetapi yang pasti membaca puisi pada malam ini bukan hanya sekedar membaca puisi, tapi baca puisi merupakan ajakan kepada masyarakat untuk memberantas korupsi, dan kita adalah bagian dari antikorupsi itu sendiri,” kata Firli dalam video Malam Apresiasi Puisi “Seni Vs Korupsi” yang diterima redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis malam (9/6).

Firli kemudian menjelaskan mengapa puisi yang dibawakan berjudul “Hidup Bermakna Bermain dengan Cinta”. Karena baginya hidup ini harus memiliki makna dalam mencintai Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Puisi hidup bermakna bermain dengan cinta. Kecintaan kepada negeri ini. Kecintaan kepada negeri surga khebinekaan,” pungkas Firli.

Berikut puisi yang dibawakan Firli dalam acara malam apresiasi “Seni Vs Korupsi”.

Hidup Bermakna Bermain dengan Cinta 

Cinta yang paling terhormat adalah menghormati semua yang dicinta. Kerap kali kita lupa bahwa kehancuran berwarganegara berawal dari keakraban yang berjarak dan berbeda kutub. Cinta yang terputus dan berkabut malapetaka yang terluang semua yang saling berjauhan seperti gunung dan danau, seperti gurun dan air, seperti terang dan gelap, padahal kita penghuni pulau pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari pulau Miangas sampai ke pulau Rote, melukiskan surga khebinekaan deretan pulau pulau yang mengajarkan kita untuk menikmati dan menjalin kerukunan.

Sungguh indahnya kedamaian dan khebinekaan di negeri ini, tetapi suasana ini bisa hilang seketika jikalau anak bangsa tidak pandai merawatnya.

Alam gunung sungai rusak dan tidak bisa lagi diharapkan untuk menjamin masa depan bangsa. Ketika nafsu dibakar dengan niat memperkaya diri dan memperkaya orang lain, dan korupsi terus bersemi di seluruh negeri. Karenanya diakuinya perlu kecintaan kita kepada bangsa ini.

Tentu kita bertanya. Mengapa kita harus mendahulukan cinta? Keakraban sesama anak bangsa agar kita terbiasa mengenali rintihan yang tak terucap dan teriakan tak bersuara dan ratapan tak berair mata. Mengapa pula kita harus memuliakan mereka sesama pewaris bangsa karena kita, negara kita harus memelihara anak yatim, fakir miskin dan anak terlantar, karena kita hidup di surga khebinekaan saudara saudara seirama sepenanggungan mengeram si surga Indonesia. Jangan nodai keindahan yang kita miliki dengan kata kata buruk tak terukur, dengan senyuman melayang di atas penderitaan orang orang banyak, hidup bercinta dan berbagi adalah taman sari berbangsa yang abadaui.

Mari kita berubah bercahaya saling mencitrai. Wahai putra putri Indonesia bangunlah pondasi kecintaan kepada negeri ini. Mari seluruh penghuni negeri menggapai NKRI bebas dari korupsi.

Oleh Firli Bahuri untuk Indonesia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya