Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Terkait Akun Palsu Di Twitter, Elon Musk Mengancam akan Menarik Diri dari Kesepakatan

SELASA, 07 JUNI 2022 | 07:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perselisihan mulai terlihat antara miliarder Elon Musk dengan Twitter. Twitter dianggap tidak kooperatif karena menolak memberikan informasi tentang akun bot spam-nya, membuat pemilik Tesla itu mengancam akan mundur dari pengambilalihan platform media sosial itu senilai 44 miliar dolar AS.

Melalui pengacaranya, Musk memperingatkan dalam sebuah surat bahwa Twitter melakukan "pelanggaran materi yang jelas" terhadap kewajibannya dan bahwa Musk memiliki semua hak untuk mengakhiri kesepakatan.

Surat itu menguatkan perselisihan yang telah mendidih selama berminggu-minggu. Pada Mei, Musk mengatakan dia akan menunda kesepakatan pembelian Twitter sambil menunggu perusahaan media sosial itu memberikan data tentang proporsi akun palsunya.


Musk mengatakan dia percaya spam dan akun palsu mewakili bagian yang jauh lebih besar daripada kurang dari 5 persen pengguna harian yang dilaporkan Twitter secara publik.

Ini adalah pertama kalinya Musk mengancam akan meninggalkan kesepakatan secara tertulis dan bukannya menayangkannya di platform media sosial Twitter.

"Sebagai calon pemilik Twitter, Tuan Musk jelas berhak atas data yang diminta untuk memungkinkan dia mempersiapkan transisi bisnis Twitter ke kepemilikannya dan untuk memfasilitasi pembiayaan transaksinya, isi surat yang dikirimkan pengacara Musk, Mike Ringler, seperti dikutip dari BBC, Senin (6/6).

"Untuk melakukan keduanya, dia harus memiliki pemahaman yang lengkap dan akurat tentang inti model bisnis Twitter, termasuk basis pengguna aktifnya," lanjut surat itu.

Berdasarkan perilaku Twitter hingga saat ini, dan korespondensi terbaru perusahaan khususnya, Musk yakin perusahaan secara aktif menolak dan menggagalkan hak informasinya.

"Itu jelas merupakan pelanggaran material terhadap kewajiban Twitter berdasarkan perjanjian merger. Musk memiliki semua hak yang dihasilkan darinya, termasuk haknya untuk tidak menyelesaikan transaksi dan haknya untuk mengakhiri perjanjian merger," kata surat itu.

Jika akhirnya Musk meninggalkan kesepakatan itu, maka Musk berkewajiban membayar biaya 'perpisahan' sebesar 1 miliar dolar AS.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya