Berita

Koordinator Desk Anti-Islamofobia Syarikat Islam, Ferry Joko Juliantono/Net

Dunia

Politisi BJP Hina Nabi Muhammad, Syarikat Islam: Indonesia Harus Tuntut Permintaan Maaf India

SENIN, 06 JUNI 2022 | 19:05 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Indonesia harus segera mengutuk dan menuntut permintaan maaf atas tindakan politisi partai penguasa India, Bharatya Jannata Party (BJP), yang dinilai telah menghina Nabi Muhammad dan merendahkan agama Islam.

Begitu yang ditegaskan oleh Koordinator Desk Anti-Islamofobia Syarikat Islam, Ferry Joko Juliantono dalam keterangannya yang diterima redaksi pada Senin (6/6).

Pernyataan tersebut merujuk pada komentar jurubicara BJP, Nupur Sharma di sebuah debat yang disiarkan di televisi pada 26 Mei lalu.

Sharma dianggap telah menghina Nabi Muhammad karena menikahi Aisyah yang masih di bawah umur. Ia juga menyebut Islam menganut teori bumi datar.

Ferry berpendapat, pernyataan Sharma sangat jelas telah dilandasi sikap Islamofobia.

"Pernyataan Sharma, yang antara lain mengolok-olok ajaran Islam seputar makhluk buraq... adalah penghinaan yang keji dari partai yang saat ini berkuasa di India," ujar Ferry.

Komentar Sharma tersebut, lanjut Ferry, bukan hanya menunjukkan kebencian pribadi, melainkan mencerminkan BJP yang merupakan partai digawangi oleh Perdana Menteri Narendra Modi.

Sejak menjabat, pemerintahan BJP kerap dikaitkan dengan berbagai kebijakan yang dinilai mendiskriminasi Islam.

"Dunia sudah sadar bahwa Islamofobia adalah sikap barbar, banyak orang di India masih memegang erat sikap anti peradaban itu,” ucap Ferry.   

Dengan situasi ini, Ferry mendesak pemerintah Indonesia untuk memberikan kutukan terhadap BJP, serta meminta pemerintah India untuk meminta maaf kepada umat Muslim di seluruh dunia.

“Seharusnya pemerintah India sadar, karena BJP adalah partai pemerintah saat ini, apa yang dilakukan BJP mau tak mau menjadi cerminan sikap pemerintah India," pungkasnya.

Sementara itu, sejumlah negara seperti Arab Saudi, Qatar, Kuwait, hingga Iran dan Pakistan sudah menyampaikan kecaman terhadap pemerintah India.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya