Berita

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin/Repro

Politik

Menkes Ngadu Vaksin Covid-19 Hasil Hibah Banyak yang Kedaluwarsa, Begini Langkah Jokowi

SELASA, 31 MEI 2022 | 14:32 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Vaksin Covid-19 yang didapat pemerintah Indonesia dari hibah negara-negara maju banyak yang kedaluwarsa.

Persoalan ini diadukan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (31/5).

"Sebagian besar vaksin hibah dan sebagian kecil vaksin yang kita beli mengalami expired. Dan itu masih disimpan di lemari es-lemari es di seluruh daerah," ujar Budi dalam jumpa pers didampingi Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh.

Budi menjelaskan, Jokowi telah memberikan arahan untuk tindak lanjut yang harus dilakukan terhdap vaksin kedaluwarsa atau expired yang berada di gudang-gudang penyimpan di seluruh wilayah Indonesia.

"Arahan Bapak Presiden (Jokowi) pemusnahan dilakuakan sesuai aturan yang berlaku, dan didampingi BPKP, Kejagung, dan aparat penegak hukum lainnya. Sehingga lebih terbuka dan sesuai prosedur yang berlaku," ungkapnya.

Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memaparkan dua sebab yang membuat vaksin-vaksin hibah maupun yang dibeli Indonesia mengalami masa habis pemakaian.

Katanya, sebab pertama lantaran laju vaksinasi di Indonesia sudah mulai melambat. Hal itu dikarenakan capaian vaksinasi di dalam negeri sudah mencapai 412 juta doses dengan rincian doses pertama tembus 200 juta dan dosis kedua sudah mencapai 65 persen dari target seluruh populasi.

"Itu angka minggu lalu. Dan booster-nya 25 persen," imbuhnya.

Adapun untuk sebab yang kedua adalah karena kebanyakan vaksin yang kadaluarsa berasal dari hibah negara-negara maju yang memiliki masa pakai yang singkat, yaitu antara 1 sampai 3 bulan.

"Karena vaksin donasi adalah vaksin-vaksin stok lama di negara-negara maju. Mereka saat vaksin tersedia beli duluan, sehingga stoknya disimpan, kebanyakan, dan inilah yang dodonasikan sehingga expired date-nya pendek," jelasnya.

Meski begitu, Budi menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan akan segera melakukan pemusnahan, mengingat hingga akhri tahun ini akan kembali datang 71 juta vaksin yang dibeli Indonesia dan juga hibah dari negara-negara maju.

"Ini penting dilakukan agar tidak menghambat program-program vaksinasi berikutnya, karena gudangnya penuh," demikian Budi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya