Berita

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno/Net

Politik

Adi Prayitno: Soal Pilpres, Siapa yang Didukung Jokowi dan PDIP Pasti Ada Kompromi

SELASA, 31 MEI 2022 | 10:48 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Hubungan politik antara Presiden Joko Widodo dengan elite-elite PDI Perjuangan dimaknai sebagian kalangan sebagai "perceraian" politik yang bakal berimbas pada eksistensi partai banteng moncong putih.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menganalisis, PDIP memiliki sistem dan sosok yang kuat. Sehingga sulit pengambilalihan dilakukan pihak-pihak yang memanfaatkan kerenggangan hubungan politik antara Jokowi dengan elite partai wong cilik.

"Pada prinsipnya secara kelembagaan, kepartaian, PDIP itu melekat pada Megawati, jadi itu tingkat kekuatan politik," ujar Adi saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (31/5).

"Selama ada Megawati enggak mungkin orang siapapun bisa men-take over PDIP," sambungnya.
 
Menurut Adi, keretakan hubungan Jokowi dengan PDIP yang dipicu persoalan sikap dukungan terhadap figur untuk capres 2024 masih bisa diselesaikan secara internal.

"Kalau soal pilpres pasti ada kompromi politik, soal siapa yang diusung Jokowi dan siapa yang diusung PDIP. Pasti ada kompromi-kompromi politik," tuturnya.

Meski begitu, Adi menyarankan Presiden Jokowi untuk bersikap objektif, mengingat sikap perlawanan dari elite-elite PDIP semakin vulgar setelah Jokowi menyampaikan secara tersirat dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Sementara, elite-elite dan kader-kader PDIP menginginkan trah Soekarno tetap berjalan, sehingga muncul dorongan agar Ketua DPR RI yang notabene putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani menjadi sosok yang diusung sebagai capres 2024.

"Jangan ada kesan Jokowi ini hanya mendukung salah satu kandidat di internal kekuatan pemerintah, tapi kemudian menutup ruang yang lain," demikian Adi.

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Muhibah ke Vietnam dan Singapura

Selasa, 08 Oktober 2024 | 05:21

Telkom Investasi Kesehatan Lewat Bantuan Sanitasi Air Bersih

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:35

Produk Olahan Bandeng Mampu Datangkan Omzet Puluhan Juta

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:15

Puluhan Anggota OPM di Intan Jaya Kembali ke NKRI

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:55

70 Hakim PN Surabaya Mulai Lakukan Aksi Mogok

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:30

Gotong Royong TNI dan Rakyat

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:15

Pemerintahan Jokowi Setengah Hati Bahas Kesejahteraan Hakim

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:50

Perkuat Digitalisasi Maritim, TelkomGroup Hadirkan Satelit Merah Putih 2

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:20

Prabowo Harus Naikan Gaji Hakim Demi Integritas dan Profesionalitas

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:55

Tertangkap, Nonton Perayaan HUT ke-79 TNI Sambil Nyopet HP

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:35

Selengkapnya