Berita

Ustaz Abdul Somad/Net

Publika

Singapura Kehilangan Kejujurannya

OLEH : ADIAN RADIATUS
SABTU, 28 MEI 2022 | 01:32 WIB

SINGAPURA tampaknya begitu kalang kabut mengurusi kasus deportasi terhadap Ustaz Abdul Somad Batubara yang tercermin dari berbagai statement yang intinya menuding dan menstigma Warga Negara Indonesia ini begitu berbahaya bagi Singapura. Bahkan seakan ekses kedatangannya kelak bisa membuat Singapura punah.

Menjadi pertanyaan menarik bahwa bagaimana mungkin negara Singapura ini lebih tahu kekuatan seorang ustaz dari penguasa negerinya sendiri. Karena sampai saat ini tidak ada catatan hukum ataupun daftar hitam warga yang diterbitkan oleh otoritas Indonesia atas nama Abdul Somad Batubara.

Tidak ada bukti profesionalitas atas apa yang dilakukan penguasa Singapura dalam kasus ini. Semua lebih berdasarkan prasangka buruk yang lebih jauh menodai citra agama Islam itu sendiri.

Bagaimana mungkin ceramah-ceramah seorang ustaz kepada umatnya sendiri bisa dijadikan dasar ketakutan yang cenderung paranoid seperti itu.

Agama saya pun pernah distigma oleh pemuka atau pemimpin agama lain sebagai menyembah berhala di hadapan umatnya dan keluar ke ruang media sosial. Tapi apakah lantas atas dasar itu patut untuk dicegah berpergian apalagi untuk berwisata belaka.

Kita Indonesia juga tak bisa melupakan kasus kematian seorang warganya bernama David Hartanto Widjaja pada 2 Maret 2009. Seorang mahasiswa Indonesia jurusan Electrical & Electronic Engineering Nanyang Technological University (NTU) Singapura, yang dikabarkan loncat dari lantai 4 gedung kuliahnya. Kasus ini sebenarnya masih mengandung misteri meskipun Polisi Singapura menyebut David bunuh diri.

Apa yang menjadi benang merah kasus ini dengan penolakan Ustaz Abdul Somad adalah bahwa penguasa Singapura tidak transparan melibatkan otoritas Indonesia atas suatu situasi yang dapat mengganggu sensitivitas hubungan kedua negara, khususnya kedua masyarakat yang secara kultur sejarah masih bangsa serumpun ini.

Bagaimanapun 'nasi telah menjadi bubur' dan adalah arif nan bijak bila otoritas Singapura bersedia introspeksi diri atas hal yang menyoal warga negeri tetangga ini. Sementara Pemerintah Indonesia sendiri masih berupaya bersikap mengerti atas apa yang dilakukan terhadap warganya.

Namun sekali lagi, karena dasar alasannya terlalu mengandung unsur intervensi terhadap ajaran agama (dalam hal ini Islam) sehingga terasa begitu vulgar dan pastinya mengganggu umat Islam lainnya yang mayoritas di Indonesia.

Kita berharap Singapura jangan sampai kehilangan kejujurannya, bahkan bila tindakan itu dilakukan berdasarkan informasi 'gelap' dari oknum tertentu di negara sang ustaz ini.

Penulis adalah pemerhati sosial politik

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya