Berita

Politisi PDIP Masinton Pasaribu/Net

Politik

Kader PDIP Bakal Melawan Capres 2024 yang Habiskan Trah Soekarno

KAMIS, 26 MEI 2022 | 23:59 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kekhawatiran ditunjukkan kader PDI Perjuangan dalam hal penentuan calon presiden (capres) yang bakal diusung maju di Pilpres 2024. Terutama, ketika nama Gajar Pranowo masuk dalam radar pencapresan yang memiliki tingkat keterpilihan cukup tinggi.

Merespon hal tersebut, politisi PDIP Masinton Paribu menytakan, sikap kader yang terlihat seolah idak menyukai Ganjar semata-mata memiliki alasan logis.

Dalam sebuah wawancara di kanal Youtube Refly Harun, Masinton ditanya tentang pikiran mendasar kader PDIP terkesan tidak menyukai Ganjar disukai masyarakat untuk menjadi capres 2024.


"Kita tahu bahwa JK (Jusuf Kalla) pernah terlempar dari Golkar. Tapi ketika jadi Wakil Presiden jadi ketua umum. Jadi siapapun yang menjabat sepertinya sangat mudah men-take over parpol. Saya menangkap pesan dari Bu Mega, jika Ganjar naik akan mengahabisi trah Soekarno?" tanya Refly yang dikutip pada Kamis (26/5).

"Sebenarnya yang khawatir bukan Bu Mega, tapi kami kader. Kader selalu berkepentingan agar partai ini tetap dengan trah Bung Karno, karena itu adalah roh dari ideologi perjuangan kami," jawab Masinton.

Menurut Masinton, PDIP tetap harus hidup dalam semangat perjuangan Bung Karno, sehingga perlu ada penerus trah yang mengerti betul arah pemikiran  sang proklamator.

"Kami enggak mau tuh ujug-ujug muncul yang lain, yang enggak punya sejarah dengan Bung Karno tau-tau mau (nyapres). Katakan nih, karena punya kuasa, punya modal men-take over ini, enggak bisa," tegas mantan Anggota Komisi III DPR RI ini.

Selain itu, Masinton juga menyatakan bahwa partai banteng moncong putih punya sejarah perjuangan yang cukup pelik, khususnya untuk mengembalikan trah Soekarno yang mana embrionya dari Partai Nasional Indonesia (PNI).

"Kalau kita lihat tonggak republik ini PDI. Kalau kita runut dari PNI, Bung Karno dengan ide merdekanya," sambungnya.

Diurai Masinton secara singkat, di awal masa orde baru PNI ingin dihilangkan ini,(dengan cara) difusikan PNI dengan lima Partai menjadi PDI.

"Dan ketika PDI sudah difusikan, muncul yang namanya Bu Mega yang menjadi dorongan akar rumput saat itu untuk ada kongres di Surabaya, sampai mengeskalasi 20 Juni 1996, itu sebagi bagaian dari proses perlawan rezim itu berpuncak sampai ke 98," papar Masinton.

Melihat sejarah tersebut, Masinton menyatakan bahwa dirinya termasuk kader loyais PDIP tak akan rela memberikan partai kepada sosok di luar trah Soekarno.

"Sejarah partai ini sejarah perebutan, dan ini dioperasi dari lama. Jadi kami enggak bisa begtu. Jadi kami akan melawan, kader di akar rumput akan melawan," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya