Berita

Mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, dituntut 20 tahun penjara dalam kasus dugaan korupsi PDPDE Sumatera Selatan dan dana hibah masjid Sriwijaya/RMOLSumsel

Hukum

Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin Tak Menyangka Dituntut 20 Tahun Penjara

KAMIS, 26 MEI 2022 | 09:41 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kasus dugaan korupsi PDPDE Sumatera Selatan dan dana hibah masjid Sriwijaya membuat Alex Noerdin mendapat tuntutan berat. Tim Jaksa Penutut Umum (JPU) Kejaksaan Agung RI dan Kejati Sumsel menuntut mantan Gubernur Sumsel itu dengan hukuman 20 tahun penjara.

Di hadapan Majelis Hakim yang diketuai Hakim Yoserizal, JPU dalam pembacaan tuntutannya pada Rabu mala (25/5) menyatakan, terdakwa Alex Noerdin secara sah melakukan tindak pidana korupsi bersama-sama.

"Menyatakan pidana 20 tahun penjara kepada terdakwa Alex Noerdin dan denda Rp 1 miliar subsider enam bulan penjara," kata JPU membacakan tuntutan, seperti dikutip Kantor Berita RMOLSumsel, Rabu (25/5).

Selain itu, terdakwa Alex Noerdin juga dituntut pidana tambahan yakni membayar uang pengganti kerugian negara.

"Untuk uang pengganti diperkara PDPDE Sumsel sebesar 3,2 juta dolar Amerika Serikat, dan di perkara Masjid Sriwijaya uang pengganti Rp 4,8 miliar dengan ketentuan jika 1 bulan usai vonis inkrah tidak dibayar maka asetnya akan disita dan jika harta benda terdakwa yang disita tidak menutupi uang pengganti kerugian negara tersebut, maka diganti dengan pidana 10 tahun penjara," jelas JPU.

Mendapat tuntutan 20 tahun penjara, Alex Noerdin mengaku tidak menyangka akan dituntut dengan hukuman tersebut atas perkara yang menjeratnya itu.

"Saya tidak menyangka begitu kejam. Tuntutannya itu maksimum 20 tahun," kata Alex usai mendengarkan tuntutannya.

Usai sidang, tim Kuasa Hukum Alex Noerdin, Nurmala mengatakan, tuntutan JPU terhadap klienya dinilai zalim. Nurmala membandingkan dengan kasus korupsi KTP-el yang merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun namun tidak lebih besar dituntut seperti kliennya Alex Noerdin.

"Menurut saya tuntutan ini zalim, kita bayangkan saja kasus KTP-el kerugian negara mencapai Rp 2,3 triliun, coba berapa tuntutannya? Tadi dikatakan klien kami harus mengembalikan Rp 4,343 miliar. Saya merekam sendiri selama persidangan bahwa tidak ada satupun bukti atau saksi bahwa klien kami terima uang," kata Nurmala.

Lebih lanjut, Nurmala menyebut dalam perkara PDPDE Alex Noerdin juga tidak terbukti menerima aliran uang sehingga harus mengembalikan 3,2 juta dolar AS.

"Jadi apapun terungkap di persidangan, kalau jaksa atau penuntut umum menyampaikan fakta tidak ada hasilnya. Kalau persidangan pidana hanya melegitimasi proses sidang, melegitimasi setiap orang dipastikan bersalah di pengadilan atau dipastikan kena tuntut," jelasnya.

"Untuk apa mencari kebenaran materil, tujuan pidana adalah mencari kebenaran materil. Tolong tunjukan kepada saya dengan cara apa, bagaimana, klien menerima uang itu? Dari awal tidak bisa dibuktikan. Makanya dari awal saya mengatakan tuntutan ini adalah tuntutan geregetan," pungkasnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya