Berita

Diskusi Jakarta Journalist Center bertema "Menyoal Donator Terorisme", Rabu, 25 Mei 2022/Repro

Politik

Sekjen DMI Tidak Percaya Kelompok Terorisme Bisa Kumpulkan Uang hingga Miliaran Rupiah

RABU, 25 MEI 2022 | 20:55 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Anggapan bahwa kelompok teroris terlarang di Indonesia mengantongi anggaran hingga miliaran rupiah diragukan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Imam Addaruqutni meyakini, dana untuk kegiatan teroris di Indonesia tidak besar.

Sebab menurutnya, sangat sulit untuk mengumpulkan uang hingga miliaran rupiah untuk membuat aksi teror.

"Saya tidak percaya orang bisa mengumpulkan (misalnya) 200 ribu dolar AS (untuk kegiatan terorisme). Saya tak percaya uang teroris besar," kata Imam dalam diskusi 'Menyoal Donator Terorisme' yang digelar Jakarta Journalist Center, Rabu (25/5).

Baginya, salah satu faktor tindakan terorisme adalah soal kemiskinan. Ia pun sudah beberapa kali terlibat dalam upaya deradikalisasi. Untuk meradikalisasi, diperlukan pendekatan ideologi.

"Ini perlu dialog yang intens," tambahnya.

Upaya pemberantasan terorisme hingga tuntas perlu dilakukan dengan melacak sumber pendanaan, tidak hanya menangkap para pelaku. Hingga saat ini, disenut masih banyak pola transaksi penggalangan dana terorisme, baik melalui media sosial oleh individu maupun organisasi pendukung aksi terorisme di dalam dan luar negeri.

Dari data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), ditemukan transaksi mencurigakan terkait terorisme mencapai 1.287 kasus hingga Oktober 2020.

Transaksi yang dicurigai untuk pendanaan terorisme diklaim masuk peringkat 4 besar di bawah korupsi dan narkoba dengan nominal mencapai Rp 104 miliar per tahun.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya