Berita

Kanselir Jerman Olaf Scholz/Net

Dunia

Jerman: Tak Ada Jalan Pintas, Aksesi Ukraina ke Uni Eropa Bisa Makan Waktu Berdekade-dekade

JUMAT, 20 MEI 2022 | 06:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Proposal Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa tidak dapat dipercepat, terlepas dari situasi negara tersebut yang sedang menghadapi invasi Rusia.

Begitu yang ditegaskan oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Kamis (19/5). Ia mengatakan, keistimewaan untuk Ukraina akan menjadi tidak adil bagi negara-negara Balkan Barat yang juga berusaha mendapatkan keanggotaan UE.

"Tidak ada jalan pintas dalam perjalanan ke UE. Proses aksesi bukan hitungan bulan atau tahun," ujar Scholz, yang dimuat The National.


Scholz mengatakan, UE harus menemukan cara "cepat dan pragmatis" untuk membantu Kyiv.

Saat ini ada enam calon anggota UE yang masih menunggu proses keanggotaan mereka, yaitu Albania, Bosnia, Serbia, Montenegero, Makedonia Utara, dan Kosovo.

“Selama bertahun-tahun, mereka telah melakukan reformasi intensif dan mempersiapkan aksesi. Ini bukan hanya masalah kredibilitas kami bahwa kami menepati janji kami kepada mereka. Saat ini, lebih dari sebelumnya, integrasi mereka juga menjadi kepentingan strategis kami,” jelas Scholz.

Bulan lalu, Scholz telah menyerukan agar UE mempercepat keanggotaan negara-negara Balkan karena situasi terbaru invasi Rusia ke Ukraina.

Scholz mengaku akan menyuarakan hal yang sama ketika menghadiri KTT UE pada akhir Mei nanti.

Selain Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengatakan akan membutuhkan waktu hingga berdekade-dekade bagi kandidat seperti Ukraina untuk bergabung dengan UE.

Alih-alih, Macron menyarankan untuk membangun klub politik yang lebih luas di luar UE yang juga dapat mencakup Inggris.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya