Berita

Penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS)/Net

Politik

Ceramahnya Dianggap Ekstrem oleh Singapura, UAS: Itu Bagian dari Ajaran Agama, Saya akan Tetap Mengajar

KAMIS, 19 MEI 2022 | 08:39 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Beberapa pernyataan dalam ceramahnya menjadikan alasan pihak Singapura menolak kedatangan penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) saat hendak berlibur pada Senin (16/4).

Beberapa perkataan yang dimaksud itu disampaikan ulang oleh Refly Harun dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun bertajuk "Live! "Siapa Yang Memberi Tahu Singapura Materi Ceramah Saya?! Wwc Xklusif Dengan UAS!!" pada Rabu (18/5).

Dalam video ini, Refly merinci beberapa perkataan yang menjadikan alasan pihak Singapura menolak UAS saat berlabuh di Pelabuhan Tanah Merah yang sempat viral.


Beberapa perkataan yang dimaksud adalah, perkataan di dalam ceramah UAS yang sudah lama, seperti soal kafir, salib tempat jin, bom bunuh diri. Pihak Singapura menganggap bahwa UAS menyebarkan ajaran ekstrimis dan juga segregasi.

Menanggapi itu, UAS kembali menjelaskan satu persatu materi ceramahnya yang dipermasalahkan oleh pihak Singapura tersebut.

"Tentang masalah-masalah kontroversial yang pernah di tujukan ke saya, semuanya sudah diklarifikasi. Tinggal tulis saja di www.youtube.com klarifikasi UAS, setelah itu tulis masalahnya apa," ujar UAS seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/5).

Terkait soal martir bunuh diri kata UAS, dirinya menjelaskan dalam konteks di Palestina ketika tentara Palestina tidak punya alat apapun untuk membalas serangan Israel.

Apa yang disampaikan itu kata UAS, bukanlah pendapat dirinya, melainkan pendapat ulama. Apalagi, hal itu disampaikan di dalam Masjid menjawab pertanyaan jamaahnya.

"Masa jamaah nanya, 'ustaz masalah di Palestina gimana', 'jangan di jawab, nanti kalau dijawab saya gak bisa masuk ke Singapur'. Saya kan intelektual, saya nih Profesor doktor, dosen, atau saya mau jawab, 'tapi jangan direkam ya', kan jamaah saya di mana-mana, masa saya mesti datang live semua," kata UAS.

Selanjutnya terkait persoalan di dalam patung ada jin. Apa yang disampaikannya kata UAS, merupakan Hadist Nabi Muhammad SAW. Di mana, Nabi bersabda, "tidak masuk ke dalam rumah jika dalam rumah tersebut ada patung".

"Kenapa tidak mau malaikat masuk? Karena malaikat tidak mau satu majelis dengan jin. Bukan malaikat itu takut, dia tidak mau kotor. Itu lah maka di rumah orang Islam tak boleh ada patung," terang UAS.

Hadist tersebut kata UAS terdapat di dalam beberapa kitab yang dikarang oleh para ulama pengarang kitab.

"Tentang masalah kafir, kafir itu artinya ingkar, siapa saja yang tidak percaya Nabi Muhammad itu adalah Rasul utusan Allah, maka dia kafir. Dan saya ini adalah kafir, saya tidak percaya kepada ajakan iblis dan setan, maka ini saya kafir, kafir terhadap ingkar tadi. Kafir itu artinya ingkar. Itu adalah istilah dalam agama, agama kita, masa kita hilangkan istilah-istilah agama itu, hanya karena tidak mau orang lain tersinggung," tutur UAS.

Karena jika dilarang kata UAS, ditakutkan ke depan ada larangan seseorang tidak boleh masuk ke suatu negara hanya karena mengatakan sesuai yang diajarkan oleh agamanya, dalam hal ini ajaran agama Islam.

Contohnya, soal larangan makan babi haram, minuman air keras atau khomar haram, dan lainnya.

"Itu kan ajaran agama kita. Saya tidak akan pernah berhenti mengajarkan itu. Kalau itu dianggap sebagai ekstrimis, sebagai segregasi, maka biarlah semua orang mengatakan itu, karena itu bagian dari ajaran agama, saya akan tetap mengajar," jelas UAS.

“Dan saya sampai hari ini masih sebagai pengajar, saya visiting Profesor di University Islam Sultan Syarif Ali, masih ada kontrak. Saya mendapat honoris causa dari University Islam Internasional Antarbangsa Selangor Malaysia, dan saya sarjana, saya pendidik, dosen, saya bukan orang yang ngomong sembarangan," sambung UAS menutup.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya