Berita

Pesawat Sri Lankan Airlines/Net

Dunia

Demi Tutupi Kerugian, Sri Lanka Jual Maspakai Sri Lankan Airlines

SELASA, 17 MEI 2022 | 12:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintahan baru Sri Lanka yang dipimpin oleh Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe berencana untuk menjual maskapai penerbangan pelat merah untuk mengatasi kerugian.

Dalam pidatonya yang disiarkan di televisi pada Senin (16/5), Weckremesinghe berencana untuk memprivatisasi Sri Lankan Airlines. Itu lantaran maskapai tersebut telah mencatatkan kerugian hingga 45 miliar rupee, sementara negara gagal membayar utang luar negeri.

“Seharusnya kerugian ini tidak ditanggung oleh yang termiskin dari yang miskin yang belum menginjakkan kaki di pesawat terbang,” kata Wickremesinghe, seperti dikutip The National.

Selain itu, Wickremesinghe juga mengatakan terpaksa mencetak uang untuk membayar gaji pegawai negeri. Hal itu tentu akan berdampak bagi mata uang.

Lebih lanjut, ia mengatakan negara hanya memiliki stok bensin untuk satu hari. Saat ini pemerintah sedang bekerja untuk mendapatkan dolar di pasar terbuka agar bisa membeli tiga kapal dengan minyak mentah yang sudah berlabuh di perairan Sri Lanka.

"Beberapa bulan ke depan akan menjadi yang paling sulit dalam hidup kita. Kita harus segera membentuk majelis nasional atau badan politik dengan partisipasi semua partai politik untuk mencari solusi atas krisis saat ini," ujarnya yang baru menjabat kurang dari sepekan.

Wickremesinghe juga berjanji untuk mengumumkan anggaran "bantuan" baru untuk menggantikan anggaran "pembangunan" Presiden Gotabaya Rajapaksa.

Kabinet akan mengusulkan agar parlemen meningkatkan batas penerbitan RUU Perbendaharaan menjadi 4 triliun rupee dari 3 triliun rupee, serta memperkirakan defisit anggaran sebesar 13 persen dari produk domestik bruto untuk tahun yang berakhir Desember 2022.

Wickremesinghe ditunjuk pada pekan lalu untuk menggantikan Mahinda Rajapaksa yang mundur di tengah aksi unjuk rasa anti-pemerintah yang berujung kerusuhan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya