Berita

Piers Morgan dan Suhail Shaheen /Repro

Dunia

Jurubicara Taliban Akui Anak Perempuannya Dapat Bersekolah Meski Masih Dilarang oleh Rezim

KAMIS, 12 MEI 2022 | 20:26 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Tidak diketahui apakah itu ‘kepleset’ atau tidak, jurubicara Taliban Suhail Shaheen telah mengakui bahwa putrinya dapat bersekolah, meskipun ada larangan bagi anak perempuan untuk mengenyam pendidikan di Afghanistan hingga saat ini.

Dia membuat pengakuan itu di acara baru presenter televisi Piers Morgan pada saluran Talk TV.

Morgan mengkonfrontasi jurubicara Taliban itu dan bertanya apakah putrinya telah diizinkan untuk mendapatkan Pendidikan dalam klip acara yang diposting di Twitter oleh Piers Morgan Uncensored pada Kamis (12/5).


"Tentu saja ya. Mereka memakai jilbab, dan itu berarti kami tidak menyangkal orang-orang kami," kata Shaheen dalam klip acara tersebut, dikutip oleh NDTV.

Morgan kemudian membalasnya dengan mengatakan, "Jadi putri Anda mendapatkan pendidikan karena mereka melakukan apa yang Anda katakan kepada mereka."

Pengguna media sosial dengan cepat menanggapi klip acara itu, menyebut Suhail Shaheen sebagai orang yang munafik.

"Sangat munafik! Taliban mengizinkan anak-anak mereka bersekolah dan melarang pendidikan bagi orang lain,” komen salah satu pengguna Twitter.

Perlu diketahui, bahwa sekolah-sekolah di Afghanistan masih belum dibuka kembali untuk anak perempuan meskipun ada janji sebelumnya dari Taliban bahwa mereka akan dapat melanjutkan pendidikan mereka.

Awalnya, sekolah akan dibuka pada bulan Maret, namun Taliban mengumumkan pada hari yang dijanjikan bahwa mereka akan tetap ditutup.

Kelompok tersebut tidak memberikan penjelasan yang jelas tentang perubahan keputusannya, bahkan ketika para pejabat mengadakan upacara di ibu kota Kabul untuk menandai dimulainya tahun akademik.

Disaat itu, Taliban mengatakan bahwa itu adalah masalah kepemimpinan negara, tanpa merinci lebih lanjut.

Sebelumnya, Taliban telah menjanjikan bahwa Afghanistan dibawahnya kali ini tidak akan seperti era 1996-2001, atau bahasa lainnya versi yang lebih lembut.

Namun kenyataannya banyak pembatasan telah diberlakukan kembali.
Salah satu yang diberlakukan baru-baru ini adalah, mewajibkan wanita Afghanistan untuk menutup muka-nya dengan burqa biru, yang cukup ikonik pada jaman Taliban – Afghanistan era 2000.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya